Hidayatullah.com– Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh kembali mengajarkan kerajinan tangan dari bahan limbah (sampah) bagi masyarakat yang mampu menghasilkan rupiah.
Kegiatan yang difasilitasi oleh kelompok 1 KKM (kuliah kerja mahasiswa) Universitas Iskandar Muda (UNIDA) tersebut digelar di Gampong Deah Mamplam, Kecamatan Leupung, Aceh Besar pada Ahad (08/09/2019) siang hingga sore.
Sebanyak 25 orang kaum hawa, mulai dari anak-anak, remaja hingga ibu-ibu rumah tangga (IRT) mengikuti kegiatan itu dengan penuh antusias. Di antara IRT itu ada yang datang sambil menggendong anaknya.
Sekretaris Kelompok 1 KKM UNIDA Shelly S Adam menuturkan bahwa selama menunaikan amanah kampus tersebut, mereka berusaha menghadirkan hal-hal baru yang bernilai positif dan ekonomis bagi masyarakat.
“Keterampilan membuat kerajinan tangan seperti yang diajarkan RUMAN Aceh adalah hal baru. Dan, setahu kami, RUMAN Aceh telah membawa produk mereka ke event tingkat nasional sebagai wakil Aceh tahun lalu,” ujar Shelly.
Hal tersebut dibenarkan oleh Nur Hayati, salah seorang IRT yang mengikuti kegiatan tersebut. Masyarakat gampongnya belum pernah melihat produk kerajinan tangan yang diajarkan kepada mereka hari itu.
“Kami sangat senang mengikuti acara ini. Awalnya kami pikir akan sangat susah cara membuat dan mahal bahannya. Ternyata, bisa dibuat dari sampah. Terima kasih adik-adik mahasiswa dan juga RUMAN Aceh,” ungkap Nur tersenyum.
Sementara itu, Ketua PKBM RUMAN Aceh, Rizky Sopya mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi positif kepada mahasiswa KKM UNIDA kelompok 1 yang memfasilitasi kegiatan ini bagi masyarakat umum.
“Para peserta kami buka pikiran mereka agar mau mengubah limbah menjadi rupiah melalui produk kerajinan tangan. Bahan bakunya ada di sekitar kita yang seringkali dibiarkan begitu saja, padahal bernilai ekonomis,” kata Rizky.
Para peserta, imbuh Rizky, diajarkan cara membuat kreasi tempat pentul yang menjadi produk andalan pihaknya. Produk ini pernah membawa pihaknya peringkat ke-7 saat mewakili Aceh dalam ajang yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Juli 2018 lalu di Pontianak, Kalimantan Barat.
Pada akhir pelatihan, sebelum berpisah, PKBM RUMAN Aceh membagikan door prize kepada 10 peserta berupa jilbab dan bros pita. Sementara peserta lainnya menerima bros saja plus tempat pentul yang telah mereka selesaikan. Tak pelak, senyum sumringah menghiasi wajah mereka.* Kiriman Ahmad Arif/Pembina PKBM RUMAN Aceh”