Hidayatullah.com– Ahad pagi (29/12/2019), Aliansi Cerahkan Negeri menghadiri grand launching buku berjudul “Transformasi Menuju Fitrah: LGBT Dalam Perspektif Keindonesiaan”. Acara yang diselenggarakan oleh Aliansi Cinta Keluarga Indonesia (AILA Indonesia) dan Yayasan Dompet Dhuafa Republika tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Daarut Tauhid, Wanita Persatuan Umat Islam, ACT, Indonesia Tanpa JIL, KAMMI Pusat, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, FSLDK Nasional, BAZNAS, dan perwakilan berbagai lembaga lainnya.
Acara yang dilangsungkan di INSISTS, Kalibata Utara, Jakarta, ini dibuka pukul 9.30 WIB dengan pemaparan oleh Dr Dinar Dewi Kania mengenai filosofi “Transformasi Menuju Fitrah”. Dinar menegaskan bahwa terdapat nature of disposition atau kecenderungan alami setiap manusia kepada kebaikan.
“Nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di Indonesia menolak LGBT karena perilaku tersebut merupakan sebuah penyimpangan dari fitrah kemanusiaan. Meskipun produk hukum dan perundangan di Indonesia tidak secara eksplisit membebaskan atau melarang LGBT, namun living law dan dasar negara Pancasila tidak memberi ruang pada perilaku LGBT karena bertentangan dengan Nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai Kerakyatan, dan Nilai Keadilan,” tutup Dinar.
Baca: AILA Berupaya Mengembalikan LGBT kepada Fitrah Kemanusiaan
Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh salah seorang penulis buku lainnya yakni Hasbi Anwar. Hasbi membuka pembicaraan dengan menyampaikan fakta mengenai sejarah gerakan LGBT di dunia yang diawali dari Barat pada abad 18. “Gerakan ini menjadi masif dan terstruktur semenjak mereka membawa isu human rights dalam kampanye dan retorika mereka,” ungkap Hasbi.
Pembicara ketiga yaitu Nurul Amelya menyampaikan berbagai kasus LGBT yang terjadi di masyarakat, mulai dari kasus sodomi yang dilakukan oleh guru kepada muridnya, kasus sodomi dimana korban dan pelakunya adalah anak, kasus lesbian yang tertangkap tangan, hingga kasus kejahatan seksual berbasis cyber.
Setelah mengadakan Press Conference, Ketua AILA Indonesia, Rita Soebagio memberikan sambutan sekaligus secara resmi menyatakan rilisnya Buku “Transformasi Menuju Fitrah: LGBT Dalam Perspektif Keindonesiaan”.
“Kita seolah-olah dipaksa untuk menjadi bangsa yang menerima nilai-nilai LGBT. Buku ini hadir sebagai bentuk kajian kritis untuk menjawab wacana-wacana yang berkembang tersebut, dari sisi hukum, psikologi, sosial, budaya, dan sebagainya,” tutur Rita.
Baca: Mengembalikan LGBT ke Fitrah dengan Penguatan Nilai Moral-Agama
Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari Rita Soebagio mengenai LGBT dari Perspektif Psikologi, kemudian dari Evie Risna Yanti mengenai proses judicial review pasal-pasal kesusilaan yakni Pasal 284, 285, dan 292 KUHP ke Mahkamah Konstitusi sepanjang 21 persidangan.
“Buku ini sekaligus menjadi jalan politik kami untuk mengajak praktisi dan aliansi lain yang sebenarnya menolak LGBT namun belum berani mempublikasikannya dikarenakan tekanan yang didapatkan dari pihak eksternal. Buku ini menawarkan cara pandang lain bahwa Indonesia tidak perlu ragu untuk menyampaikan inilah cara pandang kami sebagai bangsa dari segi hukum, psikologi, budaya, hingga agama. Kita semua harus berani untuk menyatakan sikap, inilah standing position kami sebagai sebuah bangsa dalam menyikapi LGBT,” ujar Rita menutup sesi tanya jawab sekaligus mengakhiri acara tersebut.* (Fazza/ACNewz)