Hidayatullah.com- Umat Islam diajak untuk selalu bersatu, membangun sinergi, dan menghindari perpecahan. Semangat persatuan, menurut Anggota Dewan Penasihat Pimpinan Umum (DPPU) Hidayatullah ust Hamim Thohari merupakan spirit dakwah manhaji.
“Dakwah manhaji adalah dakwah yang bisa membangun kebersamaan. Dakwah yang melibatkan bukan saja orang tertentu tapi semua umat Islam adalah dai,” katanya saat ketika menjadi salah satu narasumber dalam Webinar Series 06 – Pra Munas V Hidayatullah disiarkan kanal Youtube Hidayatullah ID, Sabtu (03/10/2020).
Dia mengungkapkan, dakwah yang sukses adalah dakwah yang mengantarkan orang akhirnya menjadi dai.
“Dakwah manhaji adalah dakwah yang mengajak semua untuk menjadi pelaku (dakwah), ini yang utama,” cetusnya.
Sebagaimana diteladankan oleh Rasulullah, lanjut dia, dakwah manhaji adalah gerakan dalam rangka mengaktifkan semua potensi yang ada.
“Para Sahabat-sahabat Nabi itu tidak ada yang menjadi objek dakwah, mereka semua adalah subjek dakwah,” imbuhnya.
Hamim berharap semoga kebersamaan gerakan dan ormas Islam lebih langgeng dan hakiki. Hal itu kata dia semua bisa tercapai jika antar kita dan antar golongan kita tidak saling sombong, membanggakan diri, merasa paling hebat, paling bersih, dan paling suci.
“Ketika ta’liful qulub (kesatuan hati) terjadi, maka inilah persaudaraan kita sesungguhnya,” ungkapnya.
Lebih jauh dia menerangkan, dakwah manhaji adalah dakwah yang tersistem yang mengajak orang kepada Allah, mengajak kepada kebenaran dan kebaikan. Ia juga memuat ajakan agar manusia memiliki visi yang benar dalam hidup ini.
Dakwah haruslah merangkul agar umat ini berjamaah, tidak bercerai berai dan tidak sendiri sendiri.
“Dakwah kita tidak sekadar bagaimana melayani permintaan, tetapi dakwah yang ter-manage dengan baik bagaimana kita menyatukan umat. Menjauhkan diri dari hal yang menjadikan kita terkotak-kotak,” katanya.
Hamim menggambarkan dakwah seperti lautan biru. Dakwah kita ini seperti lautan biru yang terhampar luas sekali. Dia bertamsil, di udara barangkali sangat jarang didapati pernah ada tabrakan pesawat. Pernah, tapi itu sangat jarang terjadi.
“Nah, karena dakwah kita ini luas sekali maka mestinya kita tidak perlu tabrakan apalagi perebutan jamaah. Sesuatu yang sesungguhnya sangat-sangat tidak indah sama sekali. Begitu luasnya dakwah kita, apalagi tema-tema yang diambil adalah tema besar seperti persoalan keummatan, kebangsaan, ekonomi, pendidikan dan kekinian yang itu tidak ada habis-habisnya.
“Itu semua, tidak bisa tidak, mengharuskan kita untuk saling bersinergi,” pungkasnya.
Webinar bertajuk “Dakwah Manhaji: Mengajak, Membela, Dan Bersama Umat Membangun Jamaah” ini menghadirkan narasumber lain Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia yang juga Ketua Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Prof Dr KH Didin Hafidhuddin dan dipandu oleh Pimpinan Pesantren Tahfidz Qur’an Putra Al Kautsar Cibinong Munawwir Baddu.* (A Chalik)