Hidayatullah.com– Menurut Pimpinan Pesantren Al-Anshor Ambon, KH Abu Imam Abdurrohim Rumbara, pada sekitar tahun 1999-2000, banyak warga Maluku berbondong-bondong menjadi Muslim.
“Kemudian, karena tekanan dari dunia internasional, maka pemerintah Indonesia memprakarsai untuk menjemput kembali para mualaf ini supaya kembali ke agama semula,” ungkapnya di Kecamatan Werinama, Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, baru-baru ini.
Tatkala kapal-kapal itu telah bersandar di pelabuhan untuk menjemput para mualaf, tuturnya, mereka kemudian menyambut kapal-kapal itu dengan tabuhan rebana.
“(Ini) menunjukkan mereka masuk Islam bukan karena paksaan, melainkan karena cinta,” tuturnya pada acara peresmian Masjid Al-Anshor Dak dan Masjid Al-Falaq Funa di Werinama, Ahad (11/12/2016) lalu.
Ia pun bercerita, suatu ketika pernah ditanya oleh seorang pendeta mengenai aktivitas dakwahnya dalam membina para mualaf di Maluku.
“Saya jawab, ‘saya mau mereka (para mualaf) lebih cerdas dan lebih sejahtera, dan saya lakukan karena cinta’,” ungkap Abu Imam.
Pendeta itu pun, tuturnya, menyuruh Abu Imam berdiri lalu memeluk erat sang ustadz sambil berbisik, “Itu juga sebenarnya menjadi ajaran Kristiani.”
“Maka, dengan terbangunnya (kedua) masjid ini, saya minta masyarakat Dak dan Funa makin penuh cinta. Cinta kepada Allah dengan memakmurkan masjid ini, kemudian masyarakatnya penuh dengan rasa sayang satu dengan yang lain,” pesan Abu Imam kepada 200-an hadirin.
Masjid Satu-satunya di Pusat Kota Gunungsitoli Diresmikan Pasca Kena Gempa
Bangun Masjid karena Cinta
Abu Imam pun mengatakan, dibangunnya kedua masjid itu karena dorongan cinta dan persaudaraan sebagai sesama Muslim.
“Kami datang ke sini karena cinta. Kami bangun Masjid Al-Anshor dan Al-Falaq ini karena cinta. Kalau tidak karena cinta, kami tidak akan pergi jauh-jauh dari Ambon dan Jakarta ke sini. Persaudaraan sesama Muslim adalah yang menumbuhkan rasa cinta dari kami,” ungkapnya.
Diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, Masjid Al-Anshor yang dibangun oleh Yayasan Rumah Infaq ini keberadaannya sudah diidam-idamkan oleh masyarakat Muslim setempat sejak 16 tahun yang lalu.
Sedangkan Masjid Al-Falaq dilanjutkan pembangunannya oleh yayasan itu setelah beberapa tahun mangkrak.
Jarak kedua masjid ini sekitar 12 km. Desa Dak dan Funa adalah desa yang dihuni para mualaf. Keduanya masuk wilayah administrasi Werinama, Kabupaten SBT.* S Sudani Hulu, SKR