Hidayatullah.com– Pendiri Majelis Az-Zikra, KH Muhammad Arifin Ilham, mengingatkan, seorang Mukmin yang mencintai Allah, pastilah juga mencintai al-Qur’an.
“Setiap Mukmin, dia cinta Allah, maka dia cinta al-Qur’an,” ujarnya saat memandu langsung acara “Istighotsah untuk Keberkahan Negeri” di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/11/2016) usai Jumatan.
Terkait Kasus Ahok, Majelis Az-Zikra Gelar “Istighotsah untuk Keberkahan Negeri”
Seorang Mukmin yang cinta al-Qur’an, ujarnya, tidak jenuh-jenuh hidup dalam syariat.
“Tidak ada yang mubazir, karena itulah dunia sebagai majelis dzikir, jadi energi ibadah, energi akhlak, energi amal shaleh, energi jihad,” jelasnya, lansir kantor berita Islam asosiasi JITU, Islamic News Agency (INA).
Arifin menyatakan bahwa umat Islam ada saatnya bersikap lembut, ada saatnya pula bersikap sebaliknya.
Ketua GNPF-MUI: Hanya Energi al-Quran Bisa Datangkan Aksi Damai Jutaan Orang
“Ada saat keras, ada saat lembut, semuanya lillah (karena/untuk Allah). Wajarlah kalau Allah menampakkan keagungan dengan kalimat lillah,” ungkapnya dengan suara serak khas miliknya.
Arifin juga sempat bercerita tentang pertemuannya dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Kepada Arifin, Tito mengaku, penetapan tersangka Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan agama adalah karena dorongan hati nurani.
Kapolri Tito Akui Ada Kekhawatiran Tersangka Ahok Lari ke Luar Negeri
“Ada tiga alasan Tito menetapkan Ahok sebagai tersangka. Pertama, ‘saya tidak takut pada siapapun, taruhannya jabatan saya’, kedua setelah diperiksa memang pantas dia tersangka, ketiga ‘karena hati nurani saya’,” kisahnya.* Ali Muhtadin/INA