Hidayatullah.com—Pementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan pada Rabu (24/09/2020) bahwa masuknya jamaah umrah ke dua masjid suci akan diatur melalui aplikasi I’tamarna. Aplikasi ini mulai akan tersedia di ponsel pintar mulai 27 September.
Kementerian Haji dan Umrah mengembangkan aplikasi ini bekerja sama dengan Saudi-Made Data and Intelligence Authority (SDAIA). Aplikasi dimanfaatkan untuk mengontrol waktu ibadah jamaah yang mengunjungi Makkah dan Madinah untuk menunaikan umrah atau melaksanakan shalat di dua masjid suci tersebut.
Menurut Saudi Gazette, aplikasi itu akan memungkinkan para peziarah untuk merencanakan ibadah dan kunjungan mereka terlebih dahulu serta membuat reservasi layanan opsional untuk melakukan ibadah mereka dengan mudah dan nyaman. Selain itu, aplikasi ini memastikan kepatuhan dengan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan serta protokol pencegahan yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan dan otoritas berwenang lainnya untuk mengekang penyebaran Covid-19 lebih lanjut.
Kementerian Dalam Negeri Saudi pada hari Selasa (22/09/2020) mengumumkan dimulainya kembali umrah secara bertahap dan kunjungan ke dua masjid suci dengan jumlah jamaah haji yang terbatas, mulai 4 Oktober. Menurut Kementerian Haji, aplikasi tersebut akan tersedia untuk pengguna ponsel pintar dengan sistem operasi iOS dan Android tujuh hari sebelum dimulainya fase pertama.
Pendaftaran data yang dimasukkan oleh jamaah dan pengunjung kedua masjid suci tersebut terkait langsung dengan aplikasi resmi “tawakkalna” diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan untuk mengekang penyebaran Covid-19.
“Langkah tersebut akan mencakup sejumlah prosedur termasuk memberikan jaminan bahwa jamaah atau pengunjung bebas dari virus corona,” kata kementerian. “Aplikasi tersebut memungkinkan jamaah dan pengunjung untuk memilih waktu yang tepat untuk melaksanakan ibadah berdasarkan tanggal yang tersedia. Ini selain memilih layanan pendamping yang mereka inginkan seperti memilih metode transportasi, tempat berkumpul dan pusat layanan,” tambah kementerian.
Kementerian juga menekankan pentingnya peziarah dan pengunjung dengan ketat mematuhi tindakan pencegahan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan mereka. Ini termasuk mengenakan masker, menjaga jarak fisik yang aman, dan mengikuti waktu dan rute yang ditetapkan untuk mereka. Kementerian juga menekankan tekad Arab Saudi untuk mengizinkan para tamu ke tanah suci untuk melakukan ibadah dengan cara yang aman dan sehat dengan melindungi mereka dari ancaman pandemi.
Maret lalu, Kementerian Dalam Negeri Saudi mengumumkan penghentian sementara umrah dan kunjungan ke masjid suci untuk semua jamaah haji asing dan lokal. Ini adalah bagian dari tindakan pencegahan yang diambil setelah penularan pandemi Covid-19.
Berdasarkan keputusan baru kementerian untuk menghapus umrah secara bertahap, jamaah haji asing diizinkan untuk melanjutkan umrah dan mengunjungi dua masjid suci pada tahap ketiga, yang akan dimulai pada 1 November.*