Hidayatullah.com— Pihak berwenang Saudi telah mengumumkan bahwa sebanyak 250.000 jemaah haji dan orang asing yang tinggal di Arab Saudi akan diizinkan untuk melakukan umrah pada fase kedua dari pembukaan kembali Masjidil Haram di Mekkah mulai 18 Oktober. Demikian menurut laporan Saudi Gazette pada Senin (12/10/2020).
Di tanggal yang sama, masyarakat yang berada di Saudi juga akan diizinkan memasuki kawasan Rawdah dan kawasan masjid tua Masjid Nabawi. Area di luar Masjid Nabawi dan di luar Rawdah telah dibuka untuk umum untuk semua jamaah shalat sejak 31 Mei.
Anggota Komite Nasional Haji dan Umrah, Hani Al-Omairi, mengatakan kepada Saudi Gazette bahwa dalam fase kedua juga, lebih dari 600.000 jemaah akan diberikan izin untuk sholat di Masjidil Haram. Semua izin umrah dan sholat berjamaah akan diberikan kepada masyarakat yang mengajukan aplikasi ponsel pintar Eatmarna.
Hanya di bawah fase ketiga mulai 1 November, jamaah dari luar Saudi akan diizinkan untuk menunaikan umrah. Otoritas Saudi diharapkan mengumumkan daftar negara asing yang akan diizinkan mengirim jamaah umrah ke Saudi setelah tahap kedua pada hari ke-18 bulan ini.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada Selasa (13/10/2020) mengeluarkan peringatan kepada pasien kronis untuk menunda rencana umrah karena risiko kesehatan jika terinfeksi Covid-19.
Ini termasuk mereka yang menderita diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung serta mereka yang dirawat di rumah sakit dalam enam bulan terakhir. Pihak berwenang juga menyarankan mereka yang dirawat di rumah sakit dalam 12 bulan terakhir dan wanita hamil untuk menunda niat mereka untuk melakukan umrah.
Jemaah yang mengidap penyakit kronis disarankan untuk menunda rencana umrah agar terhindar dari risiko karena penyebaran pandemi Covid-19 masih di luar kendali. Pejabat Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan, mereka yang mengidap diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, masalah limpa, penyakit jantung disarankan untuk menunda niat umrah.
Individu yang dirawat di rumah sakit dalam enam bulan terakhir untuk perawatan yang berkaitan dengan jantung, kekebalan dan nyeri dada kronis juga diberikan nasihat yang sama termasuk wanita hamil. Saran tersebut dirilis di situs resmi Kementerian Kesehatan serta infografik di Twitter dan saluran Live Well.
Juru bicara kementerian, Dr Mohammed Al-Abd Al-Aly, mengatakan Arab Saudi saat ini terlibat dalam uji klinis dan studi global terkait pengobatan Covid-19.*