Hidayatullah.com– Lembaga Hak Asasi Manusia Mesir mendakwa pemerintah Arab Saudi telah melanggar hak asasi manusia dengan cara berusaha memberangus gerakan-gerakan Islam di negara tersebut.
“Selepas dunia mengatakan perang terhadap terorisme, penjara di kebanyakan negara Arab dipenuhi dengan tahanan..,” ujar aktifis hak asasi manusia Mohammed Faeq dalam laporan tahunannya kemarin.
Kelompok pejuang hak asasi manusia yang dibentuk sejak 1983 itu menuduh Arab Saudi dan Mesir menggunakan segala kampanye untuk menindak kelompok yang selama ini selalu dituduhkan membahayakan keamanan negara itu, Ikhwanul Muslimin .
Menurut catatan lembaga hak asasi manusia Mesir, lebih dari 100 anggota Ikhwanul Muslimin diadili di mahkamah umum tahun lalu. Jumlah tersebut bertambah 20 orang pada tahun 2000.
Menurutnya, sejak serangan 11 September 2001, Arab Saudi yang menjadi bagian dari AS melakukan kampanye memerangi terorisme, telah menahan setidaknya 1000 pejuang Islam yang dituding ada kaitan dengan gerakan al-Qaidah. Kebanyakan mereka ditahan tanpa ada proses hukum.
Seperti diberitakan Hidayatullah.com (24 Juni 2003) lalu, sejak isu terorisme gencar dikampanyekan AS, seperti halnya Arab Saudi dan Maroko, pemerintahan Mesir telah melakukan penangkapan berbagai aktifis islam. Sebagaian adalah aktifis Ikhwanul Muslimin. Mursyid ‘Am Ikhwanul Muslimin, Makmun Hudhaibi menyatakan bahwa pihak keamanan mesir telah menangkap seditinya 11 aktifis Ikhwan. (ap/bh/cha)