Hidayatullah.com–Seperti yang dikutip harian Mirror, Senin (14/7/2003) kemarin, Tony Blair tak lagi dipercayai oleh rakyat negaranya selepas dukungannya dalam melakukan invasi atas Iraq.
Sebuah polling menunjukka, dua pertiga orang percaya perdana menteri itu memberikan mereka berita palsu sebelum serangan dilancarkan terhadap Iraq.
Hasil polling itu diumumkan selepas kegagalan pasukan AS dan Inggris menemui petunjuk adanya senjata pemusnah Iraq yang sebelum selalu dituduhkan pihak AS kepada seluruh dunia.
Rakyat Inggris juga marah berikut terbongkarnya kaki tangan Blair yang telah melakukan rekayasa bukti guna mencari alasan untuk menyerang Iraq. 35 persen hasil penelitian menyatakan, kepercayaan mereka terhadap Blair merosot selepas perang.
Malah 11 persen orang dari Partai Buruh yang dipimpin Blair menyatakan mereka sudah mulai hilang kepercayaan terhadapnya. Jumlah yang mencukupi bagi menggagalkan angka penguasaan majoritas partai itu dalam pemilihan umum mendatang.
Juru bicara parlemen Inggris, Peter Hain, mengakui kekurang percayaan masyakarat Inggris terhadap Blair menjadi agenda utama pihak pemerintahan.
“Politik kini menghadapi krisis keyakinan dengan masyakat. Bagi pemerintahan kami terutamanya Blair sebagai ketua, kepercayaan rakyat menjadi masalah utama yang kami alami,” katanya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Penelitian yang dilakukan harian Mirror mendapatatkan hanya 29 persen mereka yang menyatakan Blair tidak menipu negara itu berkaitan konflik Iraq. 27 persen percaya perdana menteri itu sengaja telah memberikan berita palsu dan 39 persen menyatakan Blair tidak berniat untuk menipu rakyat. (mr)