Hidayatullah.com– ?Dengan kegusaran yang amat dalam kehilangan pengaruhnya di sebagian kawasan di dunia, serta munculnya Eropa dan Asia Tenggara sebagai kekuatan ekonomi baru yang kompetitif, AS merasa hampir ambruk,? kata Garaudy.
Kepada sebuah koran di Qatar, penulis buku-buku Yahudi ini berpendapat, keruntuhan penguasa dunia itu akan semakin dipercepat. Garaudy menambahkan Islam akan menggantikan ?Orde Baru Dunia? ketika agama yang tersebar luas ini tidak mendapat penentangan kalangan Kristen yang dipeluk separuh penduduk dunia.
?Contohnya saya sendiri yang juga warga Barat. Saya meyakini Isa meskipun saya sudah memeluk Islam,? katanya. ?Islam menawarkan kepada saya gambaran Nabi Isa seperti yang saya sukai,? kata mantan ahli politik itu.
Ilmuan Perancis ini juga memuji langkah beberapa kalangan Islam melakukan perubahan, terutama dalam pendidikan Islam yang tidak tunduk pada keinginan AS.
?Bagaimanapun pembaharuan itu seharusnya tidak menjadi bagian dari cara yang dikehendaki AS, karena banyak golongan pembaharu dalam sejarah Islam modern yang telah menuju ke jalan ini,? katanya.
Garaudy merujuk kepada sekolah yang didirikan Ibn Bades di Aljazair sebagai lembaga yang jelas menunjukkan semangat pembaharuan dan telah menggunakan sistem pendidikan tradisional yang sebelumnya hanya mengutamakan hafalan al-Quran.
?Adalah salah dan sia-sia jika sebagian negara masih melihat undang-undang Islam (syariat Islam) hanya sekitar memotong tangan pencuri saja,? katanya.
Garaudy turut merujuk kepada pembaharuan yang dipelopori oleh ulama Mohammad Abduh dan Jamaluddin al-Afghani sebagai satu lagi model yang boleh diikuti.
Sambil menyampaikan kegusarannya terhadap pemerintahan Arab Saudi, Garaudy mengatakan, perombakan dalam sistem pendidikan seharusnya dilakukan oleh cendekiawan yang tidak mengekor pejabat agama berwenang (pemerintah).
Garaudy juga menegaskan, segala keperluan untuk melakukan perubahan dan perombakan dalam pendidikan Islam seharusnya tidak dianggap sebagai tunduk kepada tekanan AS.
Garaudy sebelum ini pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Washington menggunakan serangan 11 September 2001 sebagai alasan untuk menyerang negara-negara di kawasan Asia Tengah dan Iraq guna menguasai minyak. (bh)