Hidayatullah.com–Seorang wartawan televisi Al Jazirah, Tayssir Alluni harus meringkuk di tahanan karena telah mewawancarai pimpinan Usamah Bin Laden. Hakim antiteroris Spanyol menuding Alluni memberikan dukungan kepada Al Qaidah yang oleh AS dituding sebagai kelompok teroris oleh AS.
Alluni yang cukup dikenal di dunia Arab karena laporan eksklusifnya dari Afghanistan selama perang AS melawan milisi Taliban dan melakukan wawancarabeberapa hari setelah serangan 11 September ke menara kembar WTC di New York, ditangkap atas perintah hakim Baltasar Garzon dengan alasan sebagai bagian dari investigasinya terhadap operasi militan Islam.
Untuk menangkap Alluni, Garzon menuduhnya telah membantu pendanaan, pengawasan, dan koordinasi organisasi Al-Qaidah yang sering disebut-sebut AS. Meski demikian, secara faktual keyakinannya menunjukkan keterkaitan Alluni dengan organisasi itu tidak bisa dibuktikan.
Alluni, yang berpaspor Spanyol itu, menurut Garzon, bergabung Al Qaidah sejak 1995. Sebelum bergabung dengan Al Jazirah, Alluni bekerja untuk layanan berita nasional Spanyol berbahasa Arab, Efe.
Kesimpulan Garzon atas Alluni itu ditulis dalam laporan 25 halaman. Menurut dia, kesimpulan itu diperoleh setelah mewawancarai Alluni dan membaca materi dari sumber intelijen luar negeri.
Pengadilan atas reporter berusia 56 tahun itu berlangsung secara tertutup selama tiga jam di Pengadilan Nasional Madrid. Selama sidang berlangsung, Alluni digambarkan tetap tenang dan terkesan rileks.
Alluni membantah dakwaan tersebut. Menurut pengakuannya, dirinya tidak mendukung organisasi teroris, tetapi sekadar bersolidaritas kepada komunitas Arab.
Alluni juga membantah memiliki hubungan langsung dengan Mohamed Atta, perencana serangan 11 September dan pilot salah satu pesawat yang dibajak. Demikian juga hunbungan dengan anggota Al Qaidah yang lain.
Alluni ditangkap pada Jumat, 5 September lalu, saat berlibur di Grenada, Spanyol Selatan. Berdasarkan hukum Spanyol, hakim Balthasar Garzon diberi waktu sepekan untuk memberikan bukti penahanan repoter kelahiran Syria itu. Jika tidak terbukti, dia harus dilepaskan.
Sementara itu, Departemen Pertahanan Qatar terkejut atas penahan Alluni. Mereka berharap agar dia dibebaskan.
Pihak stasiun TV satelit Al Jazirah mengekspresikan kemarahannya lewat siarannya. “Keputusan itu benar-benar sangat disesalkan. Kami akan meneruskan kontak dan mendukungnya sampai dia dibebaskan,” kata Juru Bicara Al Jazirah Jihad Ballout.
Jaringan televisi itu yakin bahwa Alluni tidak bersalah. Mereka berharap agar pengadilan Spanyol berlaku adil. “Kami minta pemerintah Spanyol memikirkan kembali posisi mereka dan membebaskan dia (Alluni, Red),” tambahnya.
Stasiun televisi itu juga menulis petisi yang ditujukan ke Perdana Menteri Spanyol Jose Maria Aznar untuk menekan pembebasan jurnalis mereka.
Sedangkan koresponden stasiun itu di Brussel, Ahmad Kamel, yang berada di Madrid untuk memantau kasus itu mengungkapkan kekecewaannya dengan mengancam pemboikotan produk Spanyol. “Akan ada demonstrasi di dunia Arab dan seruan untuk memboikot pariwisata (di Spanyol) dan produk-produknya,” jelasnya. (jp/afp)