Hidayatullah.com—Seorang warga Muslim Filipina yang paling dicari-cari oleh Amerika Serikat telah ditangkap pada hari Rabu (11/6/2014) di Manila.
Khair Mundos, yang dihargai kepalanya $500.000 oleh pemerintah AS, dibekuk pada pukul 9.30 pagi waktu setempat saat berada di rumah saudaranya dekat bandara di mana dia tinggal, kata polisi dan militer dalam konferensi pers bersama usai penangkapan, lansir AFP.
Situs Reward and Juctice milik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyebut Mundos sebagai “pemimpin kunci dan penyandang dana” untuk kelompok Abu Sayyaf.
Mundos sebelumnya pernah ditangkap tahun 2004 di Mindanao. Namun pada Februari 2007 bersama puluhan anggota militan lainnya dia berhasil melarikan diri dari penjara di Kidapawan City.
Menurut kepala polisi Manila urusan penyelidikan kriminal Robert Fajardo, Mundos melarikan dirike ibukota untuk menghindari kejaran aparat di wilayah selatan.
“Situasinya terlalu panas (di selatan) maka dia datang ke sini sambil menunggu situasinya mereda,” kata Fajardo kepada para wartawan, tanpa menjelaskan lebih lanjut berapa lama Mundos bersembunyi di Manila.
Menurut keterangan polisi, Mundos ditangkap di luar rumah saudaranya dan tidak berontak ketika diamankan.
Kepala intelijen militer Mayjen Eduardo Ano mengatakan, penangkapan Mundos merupakan pukulan keras bagi Abu Sayyaf.
Menurut Ano, Munsod merupakan salah satu penghubung antara Abu Sayyaf dengan kelompok-kelompok asing lain seperti Al-Qaida dan sekutunya di Asia Tenggara, Jamaah Islamiyah.
Ano mengatakan, Mundos berada di Manila bukan untuk merencanakan serangan, melainkan semata hanya menghindari kejaran aparat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Amerika Serikat secara rutin menempatkan 500 personel militernya di wilayah selatan Filipina sejak 2002 guna melatih tentara pemerintah Manila melawan kelompok Abu Sayyaf dan kelompok Islam lainnya.
Saat ini kelompok Abu Sayyaf diyakini masih menyandera dua orang pengamat burung asal Eropa yang diculik tahun 2012 ketika bertualang di Tawi-Tawi, daerah yang dikenal sebagai basis kekuatan gerilyawan Abu Sayyaf.*