Hidayatullah.com–Pekan lalu, Simon Wiesenthal Center yang berpengaruh mengajak para investor dan turis menjauhi Malaysia setelah Mahathir mengecap Yahudi “arogan” dan menuduh mereka memerintah dunia.
“Kami mungkin terpengaruh. Tetapi, pertanyaannya adalah ’apakah kami membiarkan diri kami diperas atau kami akan bertahan pada kebenaran?’,” kata Mahathir yang dikutip oleh New Sunday Times.
“Saya tidak merasa kami harus membiarkan diri kami diperas mereka.”
“Yang benar adalah, sekarang Yahudi memerintah dunia. Jika Anda mengatakan sesuatu yang menentang mereka, maka mereka akan menuduh Anda adalah anti Semitik,” kata Mahathir yang dikutip oleh The Star.
“Dan, mereka bisa mencoba menghentikan investasi ke negara ini (Malaysia). Dan, ini merupakan tekanan yang mereka buat.”
Hari Sabtu lalu, Mahathir menuduh Presiden AS, George W. Bush, berbohong ketika Bush mengaku memarahi Mahathir atas pernyataan Yahudi memerintah dunia.
“Itu bohong besar. Jika dia memarahi saya, saya yakin saya juga akan memarahinya,” kata Mahathir yang dikutip oleh kantor berita Bernama.
Mahathir mengatakan biasa bagi seseorang yang bisa berbohong mengenai keberadaan senjata pemusnah massal sebagai alasan perang (di Iraq), lalu berbohong atas apa saja yang dikatakannya.
Mahathir mengatakan, yang diingatnya Bush hanya ingin mendengar penjelasan Mahathir atas pernyataan kontroversialnya mengenai Yahudi.
“Saya rasa dia hanya ingin mendukung pegawainya (juru bicara Gedung Putih, Scott McClellan),” kata Mahathir.
McClellan mengatakan Senin pekan lalu bahwa Bush berbisik kepada Mahathir pada saat KTT APEC untuk membantah komentar Mahathir yang “salah dan memecah belah” itu.
Sehari kemudian, Mahathir menegaskan bahwa Bush tidak memarahinya. “Yang Bush katakan kepada saya adalah: saya menyesal menggunakan kata-kata keras terhadap Anda (Mahathir),” kata Mahathir.
“Dia tidak memarahi saya. Setelah itu, kami berjalan bersama-sama.”
Namun, Bush menegaskan dia memang memarahi pemimpin Malaysia itu.
Dalam sebuah briefing setelah KTT APEC, Bush mengatakan dia secara pribadi mengatakan kepada Mahathir bahwa Bush merasa komentar Mahathir itu “patut dicela.”
“Saya katakan, ’komentar itu bersifat memecah belah dan tidak perlu.’ Saya tidak meneriakinya. Saya hanya berbicara padanya,” kata Bush.
Komentar kontroversial itu disampaikan Mahathir pada KTT OKI di Malaysia sepekan sebelum KTT APEC di Bangkok.
Mahathir menjadi pemimpin Asia paling disegani setelah Soekarno meski di dalam negeri kebijakan politik dan keamanannya sangat represif dan anti gerakan Islam. (jp/afp/cha)