Hidayatullah.com–
Laporan itu disampaikan selepas pertemuan Presiden Bush bersama Paul Bremer di Gedung Putih guna menyegerakan pemindahan kekuasaan kepada rakyat Iraq.
Menurut kesimpulan CIA, kini semakin banyak rakyat Iraq yang hilang kepercayaan terhadap usaha Amerika berikut kegagalan AS menumpaskan pertentangan, kata seorang pejabat CIA yang enggan disebut namanya.
Seperti dikutip The Wasington Post, para jenderal AS meyakini serangan-serangan terorganisasi terhadap pasukan koalisi pimpinan AS di Iraq adalah bagian dari strategi perang Saddam Hussein sejak awal. Mereka juga menilai inilah perang sebenarnya bagi Saddam.
“Saya yakin Saddam Hussein merencanakan akan tetap melancarkan perlawanan bila Iraq jatuh,” kata Mayor Jenderal Charles Swannack, Komandan Divisi Lintas Udara Ke-82.
“Karena itulah, Anda bisa melihat adanya penyitaan senjata dalam jumlah besar di seluruh negeri itu. Mereka berencana untuk terus berperang bila Irak jatuh. Dan, kini perang yang sebenarnya mulai mereka lancarkan,” kata jenderal itu, yang bertanggung jawab atas operasi militer di kawasan ‘Segitiga Sunni’ Iraq.
Swannack mengatakan Saddam dan para jenderalnya mungkin kaget dengan kecepatan invasi pasukan AS ke Iraq pada April lalu dan butuh beberapa bulan untuk melakukan perlawanan.
“Karena itulah, kekerasan anti-AS sepanjang Juli dan Agustus rendah,” tambahnya
Laporan CIA itu setidaknya memberikan bukti bahwa propaganda AS yang selalu mengatakan akan menjadikan Iraq semakin baik dan demokrasi hanya omong kosong belaka.
Menurut CIA, terjadinya serangkaian tindakan balas dendam menentang pasukan AS di Iraq yang terus meningkat semakin menumbukan sikap rasa tidak percaya warga Iraq terhadap pasukan koalisi itu.
Laporan CIA yang dipetik Philadelphia Inquirer, turut menyebut kemampuan anggota Majelis Pemerintahan Iraq dukungan Amerika Serikat yang dianggap telah gagal menunjukkan wibawa AS.
Sementara itu di Baghdad, pasukan Amerika Serikat terus melancarkan operasi serangan balasan terhadap kumpulan gerilya selepas 27 orang meninggal akibat pasukan syahid meledakkan dirinya di pos tentara Italia di Nassiriya, kemarin.
Hingga detik ini, seluruh pasukan AS negari 1001 malam itu terus dilanda rasa frustasi.
Bagaimanapun, perintah Paul Bremer untuk kembali ke Baghdad dengan membawa instruksi dari Presiden Bush agar mempercepat proses peralihan menuju pemerintahan sendiri oleh bangsa Iraq adalah bentuk kegagalan negara adi daya itu. (twp/pi/cha)