Hidayatullah.com–Kasus itu ditemukan di peternakan komersial yang melayani kebutuhan ayam panggang di wilayah Sussex di negara bagian tersebut, dan kelompok unggas yang berusia empat setengah pekan dimusnahkan Selasa, kata pihak berwenang pertanian di Delaware.
Flu burung di Asia telah menewaskan 19 orang dan Cina melaporkan penjangkitan lebih lanjut. Namun, pemerintah AS menekankan bahwa turunan flu Avian H7 yang ditemukan di Delaware tidak menyerang manusia.
Sumber penjangkitan terakhir itu belum diketahui, kata departemen pertanian negara bagian tersebut dalam sebuah pernyataan. Peternakan yang terjangkit itu terletak di daerah sekitar delapan kilometer dari wilayah Kent dimana sebuah kasus flu Avian ditemukan.
“Kami akan mengambil tindakan segera untuk mengendalikan penyakit itu, namun keadaannya kini serius bagi industri unggas Delmarva,” kata sekretaris pertanian Delaware, Michael Scuse. Delmarva adalah kawasan yang mencakup negara-negara bagian Delaware, Maryland dan Virginia.
Akibat melandanya visrus ini, pemerintah AS menyangkal dengan menyatakan bahwa kasus flu burung yang berjangkit di Delaware tak membahayakan manusia karena jenisnya berbeda dengan yang ditemukan di Asia.
Meski demikian, penemuan virus flu burung di Delaware telah memukul perekonomian kota tersebut mengingat pertanian dan peternakan adalah produk ekspor utama Delaware. Sejauh ini, sedikitnya 12 ribu unggas telah dimusnahkan untuk menghindari penularan lebih lanjut.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan negara-negara di dunia bahwa kasus flu burung di Asia cenderung menular kepada manusia. Wakil WHO di Cina mengkhawatirkan jika sudah ada kasus flu burung pada manusia di negara itu.