Hidayatullah.com–Seperti dilaporkan surat kabar Inggris, Guardian, mantan orang nomor satu Iraq ini menghabiskan waktunya di penjara dengan berkebun, bersyair dan menghabiskan makanan-makanan kecil buatan Amerika, kutip Guardian, Senin, (26/7) kemarin.
Menurut Menteri HAM Iraq, Bakhiar Amin yang mengunjunginya di penjara, kegiatan Saddam itu adalah kegiatan rutin sambil menunggu keputusan pengadilan yang telah menuduhnya melakukan kejahatan perang sebagaimana yang dipaksaan pemerintahan AS.
Yang menarik, diantara puisi Saddam menyangkut Presiden AS, George W Bush yang telah menjadikan negara Iraq porak poranda. “Salah satu syair itu adalah menyangkut George W Bush, tetapi aku tidak punya waktu untuk membacanya,” ujar Bakhtiar menceritakan kepada wartawan.
Menurut Bakthiar, seperti halnya para tahanan lain, rutinitas Saddam dimulai dengan sarapan pagi. Untuknya disediakan 1.300 kalori. Ia juga mendapatkan makanan panas dua kali dalam suatu hari, yang terdiri dari beras atau kentang dan brokoli dilengkapi dengan protein seperti ikan, daging sapi atau ayam.
Untuk makanan pembasuh, pihak tahanan menyediakan Saddam jeruk, buah apel atau per, tetapi mantan Presiden Iraq ini juga minta disediakan makanan kecil buatan Amerika Serikat (AS) kegemarannya. seperti muffin and cookies.
Bakhtiar juga bercerita, untuk menghabiskan waktu, Saddam juga melakukan cocok taman dan berkebun di dekat sel nya. “Ia sedang memelihara beberapa pohon dan semak belukar yang ditempatkan di suatu lingkaran dari batu putih di sekitar pohon kecil,” ujarnya.
Bakhtiar adalah seorang keturunan suku Kurdi dari kota Kirkuk sebelah utara. Bakhtiar merupakan anggota pemerintahan sementara pertama yang telah mengunjungi Saddam.
Semenjak AS menangkap Saddam, mantan Presiden Iraq itu telah ditempatkan di sebuah sel dengan dinding kedap udara 3 X 4 meter dan terpisah dari narapidana lainnya. Menurut Bakhtiar, kondisi kesehatan Saddam hingga kini tetap baik, meski, mantan orang nomor satu di negeri 1001 malam itu dikabarkan telah diperiksa akibat tekanan darah tinggi dan infeksi radang prostat kronis yang telah lama dideritanya.
Saddam kini sedang menghadapi tuntutan pemerintah baru di bawah kendali AS dengan tuduhan kejahatan melawan terhadap kemanusiaan, meski beberapa saat yang lalu, Saddam sempat membantah bila pengadalian terhadap dirinya hanyalah pengadilan sandiwara pemerintahan Bush. (gd/cha)