Hidayatullah.com—Sementara jagad sepakbola masih diramaikan dengan kasus dugaan pemerkosaan oleh bintang sepakbola Brazil Neymar terhadap seorang wanita Brazil bernama Najila Trindade Mendes de Souza, sekarang muncul kabar sejenis dari Kabul terkait mantan ketua Federasi Sepakbola Afghanistan (FAA).
Keramuudin Karim saat ini menjadi salah satu orang yang paling dicari oleh aparat keamanan Afghanistan, kata Kementerian Dalam Negeri Afghanistan kepada DW hari Ahad (9/6/2019).
“Kami memiliki surat perintah untuk penangkapan Keramuuddin Karim,” kata jubir kementerian Nusrat Rahimi kepada koresponden DW Reza Shirmohammadi.
“Kami akan bertindak dan menangkapnya secepat mungkin,” imbuh Rahimi, seraya menambahkan bahwa Karim kemungkinan saat ini masih berada di luar negeri.
“Masih belum jelas di mana dia, tetapi kami akan menangkapnya di mana pun dia,” kata jubir itu.
Surat perintah penangkapan atas nama Karim itu muncul hanya sehari setelah FIFA menjatuhkan hukuman denda terhadap pejabat FAA itu sebesar 1 juta franc Swiss ($1,01 juta) berkaitan pelanggaran berupa kekerasan fisik. FIFA juga melarang Karim seumur hidup bergelut di dunia sepakbola setelah ada tuduhan sedikitnya dari 5 wanita yang mengaku mengalami kekerasan seksual oleh Karim.
Kiprah Karim di sepakbola pertama kali ditangguhkan pada bulan Desember 2018, ketika FIFA memulai penyelidikan. Karim menolak semua bantahan tersebut.
Surat perintah penangkapan atas Karim itu mendapatkan tanggapan dari Kat Craig, pengacara kasus HAM asal Inggris yang menjadi yang mewakili tim nasional sepakbola wanita Afghanistan dalam kasus ini.
Kepada DW Craig mengatakan surat itu tidak cukup. “Itu hanya langkah kecil saja. Kami tahu ada banyak sekali bukti bahwa beberapa orang yang terlibat dalam kasus pelanggaran kekerasan seksual, fisik dan emosional ini,” ujar Craig, seraya menegaskan bahwa dalam rentang lima tahun kejadian kasus-kasus itu mustahil tidak seorang pun selain Karim yang mengetahuinya.
Tim nasional sepakbola wanita Afghanistan dibentuk pada tahun 2010, meskipun banyak penentangan dari sebagian kalangan terutama konservatif. Liga sepakbola wanita Afghanistan diluncurkan lima tahun kemudian.*