Rabu, 28 September 2005
Hidayatullah.com—Kalangan Sunni Iraq mengaku akan mengalami kekurangan imam masjid pada saat bulan Ramadhan, beberapa hari ke depan. Kegalauan kalangan Sunni ini menyusul berbagai peristiwa tragis, di mana maraknya aksi-aksi pembunuhan dan penculikan terhadap para imam masjid dan pemimpin keagamaan di kota itu.
Kalangan muslim pernah melalukan protes sebagai tindakan maraknya pembunuhan dan penculikan tersebut. Bulan Mei lalu, misalnya, beberapa masjid di kota Baghdad pernah ditutup selama tiga hari sebagai bentuk protes pembunuhan para imam.
"Dari 40 masjid di daerah Al-Doura (di barat kota Baghdad), hanya tujuh imam saja yang masih ada," ujar Syekh Mohammad Al-Jabouri kepada IslamOnline.net, Senin, (26/9) kemarin.
Suatu survei terbaru yang dilakukan Asosiasi Sarjana Islam (AMS), otoritas tertinggi keagamaan kaum Sunni di Iraq, mendokumentasikan suatu dokumen yang sistematis yang diarahkan pada para imam kaum Sunni, terutama sekali oleh AS dan pasukan Iraq.
Menurut data, telah 107 orang imam dari kaum Sunni yang telah dibunuh pendudukan Iraq olah tentara asing bulan April 2003. Sisanya, lebih dari 163 orang imam telah ditangkap.
Korban terbaru pembunuhan imam adalah Syekh Mawloud Hassan Al-Turki (70), yang dibunuh oleh sniper AS pada hari Ahad, 26 September 2005, saat mengemudikan mobil-nya di wilayah Al-Adhamiya.
AMS juga mengungkapkan data, lebih dari 663 masjid kaum Sunni telah digerebek oleh pasukan asing. (iol/cha)
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/