Hidayatullah.com—Tak urung pernyataan politisi senior dari partai konservatif Kadima, Shaol Mofaz banyak menuai kecaman dari berbagai pihak. Dari dalam negeri, kecaman terhadap pernyataan Mofaz datang dari para petinggi Israel. Matan Vilnae, wakil menteri pertahanan Israel, menuduh pernyataan Mofaz sebagai penyalahgunaan isu sensitif internasional (nuklir Iran) untuk komoditi politik pribadi.
Pernyataan Mofaz tak lebih dari sekedar mencari sensasi politik dan upaya menaikkan pamornya di tubuh partai Kadima. Partai berhaluan konservatif ini tengah turun pamor sebab tuduhan korupsi yang dituduhkan kepada Ehud Olmert, PM Israel dari Kadima.
Iran, sebagai pihak yang diancam, melalui wakilnya untuk PBB melayangkan nota protes Sekjen PBB, Ban Ki-moon, dan Dewan Keamanan PBB. Nota tersebut berisi tuntutan untuk mengecam Israel. Iran menjelaskan, pernyataan ancaman serangan oleh Israel terhadap sebuah negara independen dan anggota PBB seperti Iran merupakan pelanggaran terhadap ketentuan internasional, bahkan bertentangan dengan asas piagam PBB. Oleh sebab itu, pernyataan Israel harus direaksi secara tegas oleh PBB.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Iran Mostafa Mohammad Najar, menyebut pernyataan yang disampaikan Mofaz sebagai klaim konyol. Najar mengatakan, "Jika seseorang nekad melakukan langkah konyol ini, maka balasannya sangat menyakitkan,” demikian tandas Najar, seperti dikutip oleh kantor berita Iran, IRNA (10/6).
Kecaman juga datang dari Rusia, sejawat dekat Iran. Sebagaimana dilansir oleh harian terkemuka Timur tengah al-Sharq al-Awsath (10/6), Kementerian Luar negeri Rusia menyatakan dalam keterangannya, “celaan buruk seperti ini tak sepatutnya terlontarkan, sekalipun bersifat pribadi. Dalam bentuk apapun, penyelesaian sebuah masalah internasional dengan penyerangan militer bukan solusi terbaik”.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Keterangan tersebut juga menyatakan, “memang, di satu sisi menjadi hak seluruh masyarakat internasional untuk mempertanyakan program nuklir yang tengah dikembangkan Iran, tetapi, di sisi yang lain, patut dicatat juga bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tidak menyatakan jika program nuklir Iran untuk tujuan-tujuan tertentu, kecuali untuk tujuan damai semata. [asharqalawsat/irna/atj/hidayatullah.com]