Hidayatullah.com–Presentasi tentang Islam kepada para siswa SMP Friendswood di AS justru memicu kemarahan sejumlah orangtua siswa. Padahal presentasi ini ditujukan untuk melawan kebencian dan kebiasaan suka menggertak yang dilakukan siswa terhadap siswa yang lemah.
Pada 22 Mei lalu, dua wanita Muslim memberikan presentasi selama 30 menit tentang kebudayaan Islam sebagai bagian dari studi selama setahun untuk melihat toleransi, respek dan kebudayaan di sekolah itu.
Padahal Kepala Sekolah Robin Lowe memiliki niat yang baik, ujar Karolyn Gephart, jubir distrik itu. Para pembicara membahas tentang kebudayaan Muslim, termasuk pula masalah makanan, agama, cara berpakaian, keyakinan dan orang-orang Islam yang terkenal. Menurut Gephart, ajaran itu sama seperti yang tertulis dalam buku tentang Islam yang bisa dibaca di perpustakaan.
Namun, para orangtua tidak diberitahu tentang presentasi itu. Berdasarkan kebijakan setempat, orangtua semestinya diberi tahu tentang tujuan dan konten presentasi. Dengan begitu, orangtua yang tidak setuju bisa menyuruh anaknya untuk tidak hadir dalam presentasi bila materialnya dinilai tidak layak atau ofensif.
Menurut Dr Ahmed Ahmed, anggota dewan direktur untuk Galveston Islamic Center, saat ini muncul penafsiran yang salah dengan menganggap orang Islam sebagai bukan orang Amerika. Padahal Muslim di Amerika adalah warga negara AS, bukan penyusup. Mereka bukanlah penyerbu, bukan orang luar, dan bekerja untuk Amerika yang lebih baik.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut Ahmed, presentasi ini semestinya bagian dari proses pendidikan untuk kaum muda Amerika karena seorang siswa yang memiliki pengetahuan lebih baik jelas jauh lebih baik ketimbang siswa yang tidak tahu. Apalagi Islam mengajarkan kesabaran, toleransi, martabat, hasrat, kebersihan dan kepatuhan. [iol/tbi/hidayatullah.com]