Hidayatullah.com–Menghadapi kelesuan finansial global, Australia mulai melirik pangsa pasar finansial Islam yang kini mulai meningkat, guna mengatasi resesi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih besar.
“Saya pikir ada kesempatan luas untuk finansial Islam seperti ini,” ujar Chris Bowen, Menteri Urusan Pelayanan Finansial, Pensiunan dan Hukum Korporasi.
Menurutnya, Sidney memiliki rencana ikut membuka pasaran finansial Islam dari Asia.
“Mayoritas penduduk Islam di dunia tinggal di Asia, dan Singapura serta Kuala Lumpur sedang mencoba memfokuskan pada pasaran ini. Saya pikir Australia juga dapat mengambil peran,” tambahnya.
Finansial syariah termasuk salah satu sektor yang memiliki tingkat pertumbuhan paling pesat di industri finansial global. Industri perbankan Islam, yang dimulai hampir tiga dekade lalu, telah berhasil membukukan pertumbuhan yang substansial dan banyak memikat investor dan bankir di seluruh dunia.
Belakangan ini ada sekitar 300 bank Islam dan institusi finansial Islam di seluruh dunia dengan pertumbuhan aset diprediksi mencapai sekitar 1 triliun dolar AS pada 2013.
Islam melarang umatnya menerima atau membayar riba dalam transaksi. Perbankan dan institusi finansial Islam tidak dapat menerima atau menyediakan dana untuk segala hal yang melibatkan perjudian, alkohol, pornografi, tembakau, senjata atau daging babi.
Menurut Bowen, daya tarik finansial Islam mampu memulihkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja di Australia. “Bahkan sekalipun kami hanya mengambil persentasi kecil di pasaran, itu sudah dapat membangkitkan banyak kemakmuran dan lapangan kerja di Australia,” tambahnya.
Krisis finansial global melanda AS dan dunia sejak September lalu dan menjatuhkan pasaran ekonomi Australia.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Lantaran syariah melarang bisnis yang tidak jelas atau riba, banyak institusi finansial Islam mampu bertahan hidup selama krisis. Namun Bowen menyayangkan, Australia belum mengesahkan UU yang mengizinkan operasional lembaga finansial Islam. Tak heran bila di Australia belum ada bank Islam.
Negeri kangguru ini meluncurkan dana real estat berbasis syariah yang pertama pada Mei lalu di Bahrain, dengan tujuan memikat para investor Muslim dalam mencari kesempatan menanam investasi dan membuka pasaran baru. [iol/hidayatullah.com]