Hidayatullah.com–Semakin banyak warga Rusia yang percaya, negara mereka tidak membutuhkan demokrasi, demikian hasil sebuah jajak pendapat nasional yang diadakan oleh salah satu badan polling terkenal Rusia.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Levada-Centre itu menunjukkan bahwa 57% responden menganggap Rusia masih membutuhkan demokrasi, angka terendah sejak tahun 2006.
Namun 26% responden yakin bahwa pemerintahan demokratik tidak cocok bagi Rusia.
Hampir 95% dari mereka mengatakan, mereka hanya memiliki sedikit pengaruh, atau tidak memiliki pengaruh sama sekali atas apa yang terjadi di negara itu.
Pemilu ‘curang’
Levada-Centre mengatakan, 1.600 orang di seluruh Rusia ikut serta dalam jajak pendapat yang hasilnya diumumkan pada hari Jumat tersebut.
Walaupun mayoritas dari mereka mengatakan, negara itu harus demokratik, hasil jajak pendapat itu merupakan campuran yang menarik, kata BBC.
Mayoritas dari mereka (60%) juga mengatakan, akan lebih baik bagi Rusia bila presiden menguasai pengadilan dan parlemen, pandangan yang dikatakan wartawan Barat, tidak sesuai dengan aspirasi demokrasi.
Survei itu juga menunjukkan bahwa 43% responden setuju bahwa Rusia terkadang memang membutuhkan pemimpin “bertangan besi”.
Sedangkan hampir 25% dari mereka mengatakan, Uni Soviet memiliki sistem politik yang lebih baik dibandingkan sistem Rusia saat ini (36%) atau sistem negara-negara Barat (15%).
Jajak pendapat itu dirilis setelah polisi Rusia menangkap 10 orang di Moskow yang melakukan aksi unjuk rasa atas dugaan kecurangan dalam pemilihan lokal dan regional akhir minggu lalu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Partai Rusia Bersatu pimpinan Perdana Menteri Vladimir Putin memperketat cengkramanannya setelah pemilu, demikian dikutip BBC.
Tetapi tiga partai oposisi melakukan aksi walk out dari parlemen minggu ini, memprotes hasil pemilu.
Para anggota dua partai kemudian kembali masuk ruangan, sementara para anggota Partai Komunis tetap memboikot sidang parlemen. [bbc/hidayatullah.com]