Hidayatullah.com–Sebagaimana dilansir CNN, Krupnov mengatakan, “Kondisi politik Afghanistan saat ini tengah menghadapi kebuntuan dan krisis.” Ditegaskannya, krisis saat ini bukan masalah pemilu Afghanistan maupun legitimasi pemerintahan Hamid Karzai, namun krisis kebijakan Barat yang dipimpin AS atas negara ini, yang menginginkan Afghanistan menjadi lemah.
Analis politik Rusia ini menegaskan, pasukan asing yang ditempatkan di Afghanistan hanya memanfaatkan negara ini sebagai kamp yang tepat untuk menyelesaikan masalahnya di kawasan. Adapun pemilu yang carut-marut di negara ini pun merupakan dampak langsung dari politik Barat.
Dukungan AS
Sebagaimana diketahui, baru-baru ini Amerika Serikat menyatakan dukungan terhadap Hamid Karzai, setelah oposisi Abdullah Abdullah mundur dari pemilihan umum.
“Saya mengakui keputusan yang diambil oleh Dr Abdullah Abdullah untuk tidak berpartisipasi dalam putaran kedua pemilihan umum Presiden Afghanistan,” kata Hillary dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari AFP.
“Sekarang penting bagi pihak berwenang Afghanistan untuk memutuskan bagaimana membawa proses pemilihan umum ini ke dalam suatu kesimpulan yang sejalan dengan konstitusi Afghanistan,” katanya.
“Saya akan mendukung presiden mendatang dan masyarakat Afghanistan, yang mencari dan berhak atas masa depan yang lebih baik.”
Abdullah mengundurkan diri setelah Presiden Hamid Karzai mengabaikan serangkaian persyaratan untuk mencegah terulangnya kecurangan besar-besaran pada putaran kedua, sebagaimana pemilihan umum putaran pertama. Pihak oposisi menilai tidak ada gunanya bertarung di putaran kedua.
Sebagaimana diketahui, Karzai adalah presiden bentukan Amerika setelah meruntuhkan pemerintahan Taliban. [cha, berbagai sumber/hidayatullah.com]