Hidayatullah.com–Menurut Biro Sensus Amerika Serikat dalam situsnya, populasi negara Paman Sam per 8 Nopember 2009 adalah 307.886.641 jiwa. Tahukah Anda jika per bulan Agustus 2009, lebih dari 36 juta di antaranya membeli makanan dengan kupon dari pemerintah, karena tidak punya cukup uang. Yang lebih mengejutkan lagi, 44% anggota Kongres AS ternyata merupakan jutawan, orang kaya-raya.
Rabu pekan lalu Departemen Pertanian AS (USDA) menyampaikan bahwasanya jumlah orang Amerika yang mendapatkan bantuan berupa kupon makan meningkat, angka 36.492.000 untuk pertama kalinya tercetak dalam sejarah mereka pada bulan Agustus lalu.
Jumlah tersebut meningkat dari bulan Juli yang menunjukkan angka 35.851.000 jiwa. Dengan demikian diperkirakan 1 dari setiap 8 orang Amerika meminta kupon makan, yang juga dikenal dengan Program Bantuan Nutrisi Tambahan, untuk mengisi perut mereka sehari-harinya.
Dari data yang ada, jumlah peningkatan warga AS yang meminta kupon makan selama tahun 2009 menunjukkan angka 4.707.000 orang. Selama kurun waktu Mei-Agustus saja peningkatannya sebanyak 2 juta orang.
Bagi para ekonom meningkatnya jumlah warga yang meminta makan kepada pemerintah tidaklah mengherankan. Sebab bulan Oktober lalu, angka pengangguran di negara yang katanya maju dan adidaya itu meningkat tajam menjadi 10,2%.
Menurut ekonom Mark Zandi dari Moody’s Economy, bahkan jumlah itu akan terus meningkat tahun depan, dipertengahan tahun bisa menembus angka 11%.
Selama bulan Oktober lalu saja, tidak kurang dari 190.000 pekerjaan ditutup oleh para pengusaha. Itu adalah angka PHK yang paling rendah sejak resesi dahsyat Desember 2007.
Ironisnya, di tengah kepusingan masyarakat AS yang memikirkan makan dan ditambah lagi masalah undang-undang kesehatan, baru-baru ini Center for Responsive Politics (CRP) mengeluarkan sebuah laporan mengenai kekayaan anggota Kongres AS.
Catatan paling penting laporan itu adalah, sebanyak 234 orang anggota Kongres merupakan orang kaya raya, jutawan. Jumlah itu sama dengan 44% dari keseluruhan anggota Kongres. Bandingkan dengan 1% warga AS yang merupakan kelompok masyarakat jutawan.
CRP mengatakan, wakil rakyat (rep) dari Partai Republik asal California Darrel Issa adalah yang terkaya di Capitol Hill, dengan nilai harta diperkirakan USD 251 juta.
Menyusul adalah, Jane Harman (rep, demokrat, California) sebesar USD 244,7 juta. Herb Kohl (sen, demokrat, Wisconsin) sebesar USD 214,5 juta. Mark Warner (sen, demokrat, Virginia) sebesar USD 209,7 juta. John Kerry (sen, demokrat, Massachusetts) sebesar USD 208,8 juta.
Setidaknya 7 legislator memiliki kekayaan lebih dari USD 100 juta, menurut data CRP tahun 2008.
Angka yang dikeluarkan oleh CRP merupakan angka perkiraan kasar, sebab agak sulit mengetahui jumlah kekayaan para wakil rakyat itu karena mereka hanya diminta melaporkan informasi keuangan secara umum saja.
Para legislator tersebut mendapatkan harta kekayaan di samping gaji mereka dari investasi yang ditanamkannya di berbagai perusahaan. Bahkan mereka ikut menikmati keuntungan dari bailout yang diberikan pemerintah kepada perusahaan seperti Well Fargo, Citigroup, Goldman Sachs dan Bank of America.
Sementara itu di kalangan eksekutif, tercatat Mary L. Schapiro, ketua Securities and Exchange Commission sebagai pejabat terkaya dengan jumlah kekayaan diperkirakan USD 26 juta.
Menlu Hillary Clinton berada di posisi selanjutnya dengan kekayaan USD 21 juta. Presiden Barrack Obama menempati posisi keenam dengan USD 4 juta.
Wakil Presiden Joe Biden yang sering kali menjuluki dirinya sebagai pekerja kerah biru asli, menurut data CRP sepertinya memang demikian, kekayaannya diperkirakan hanya USD 27.000.[di/cd/rtr/hidayatullah.com]