Hidayatullah.com—Perceraian Saeed Al-Shahrani dengan Nathalie Morin asal Kanada, kini harus diselesaikan dengan imbalan sekitar 300.000 USD atau Rp 3 Milyar.
Al-Shahrani dilaporkan bersedia menceraikan istrinya, memberikan hak asuh tiga anak mereka kepada istri dan membiarkan mereka meninggalkan negara dengan imbalan tersebut.
Menurut seorang perwakilan Kementerian Luar Negeri Kanada, Al-Shahrani membuat tawaran itu pada 22 September pada pertemuan di Dammam dengan pejabat konsuler Kanada. Ibu Morin, Johanne Durocher yang tinggal di dekat Montreal, mengutuk permintaan itu. Johanne berusaha mengembalikan anak perempuan dan cucu-cucunya ke Kanada dengan berbagai cara.
Kementerian Luar Negeri Kanada menolak untuk terlibat persoalan keluarga tersebut. Menurut Kemlu Kanada yang dikirim lewat email ke Durocher, permintaan Al-Shahrani itu legal dalam hukum Saudi.
Hukum Saudi menyatakan bahwa jika seorang wanita ingin bercerai tetapi suami menolak, maka dia harus membayar suaminya dengan jumlah yang disepakati keduanya untuk melepaskan dirinya dari kontrak pernikahan.
Kasus ini sempat dibahas Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Saud Al-Faisal dan Menlu Kanada, Lawrence Cannon, di Riyadh bulan lalu. Menurut Pangeran Saud, hal itu masalah keluarga yang negara tidak bisa mencampuri.
Keluarga Durocher mengatakan kepada Arab News edisi Ahad, 8 November hari ini, bahwa angka 300.000 USD adalah jumlah yang mustahil baginya untuk didapat.
“Aku tidak punya uang sebanyak itu dan Saeed tahu aku tidak memilikinya. Jadi, ia meminta pemerintah Kanada untuk membayar jumlah itu, bukan aku. “
“Jika saya dapat mengirim pesan ke pemerintah Saudi, aku akan meminta agar mereka membantu kita dengan membayar 300.000 USD yang diminta karena ini adalah satu-satunya cara yang membuat kisah pernikahan putriku bisa berakhir,” katanya. [ihj/hidayatullah.com]