Hidayatullah.com–Senin malam awal pekan ini Islamic Center of Northeast Florida di Jacksonville dibom, tapi hingga saat ini para pejabat dan media AS seakan tidak peduli atas peristiwa itu. Council on American-Islamic Relations (CAIR) mengecam hal ini.
CAIR yang hari Rabu lalu menawarkan imbalan USD 5.000 bagi siapa yang bisa memberikan informasi tentang pelaku pemboman, mengatakan bahwa sebagian besar media dilarang masuk ke wilayah Florida, sehingga tidak ada cukup media yang meliput kejadian tersebut.
“Hal ini mengusik, karena di luar Negara Bagian Florida sesama warganegara kebanyakan tidak mengetahui ada peristiwa pengeboman yang berpotensi mematikan di sebuah rumah ibadah milik warga Amerika,” kata Direktur Eksekutif CAIR Nihad Awad.
“Orang hanya bisa membayangkan respon publik dan media jika seseorang yang memiliki nama muslim adalah tersangka pelaku serangan teror semacam ini,” katanya.
Para jamaah mendengar suara ledakan keras di luar masjid sesaat sebelum shalat Isya hari Senin malam lalu. “Ada ledakan di luar dan beberapa pria beranjak, mereka membuka pintu belakang dan terlihat kobaran api,” cerita Ashraf Shaikh, pengurus masjid.
Para saksi menemukan semacam alat pembakar yang terbakar. Orang-orang bergegas mengambil alat pemadam api. Untungnya api cepat bisa dipadamkan sehingga tidak ada korban luka.
Awad mengucapkan selamat kepada para penegak hukum lokal, negara bagian dan nasional atas kerja mereka dalam kasus tersebut. Tapi katanya, dia hanya tahu ada satu media nasional yang memberitakan peristiwa pengeboman tersebut, yaitu AOL.
Serangan atas masjid tersebut, menurut Awad, menunjukkan berkembangnya sentimen anti-Islam secara nasional, khususnya di Negara Bagian Florida.
Pekan lalu, CAIR meminta agar para pemimpin Partai Republik menolak iklan kampanye Islamofobia seorang calon anggota Kongres dari Florida.
Akhir bulan lalu, pengangkatan seorang profesor muslim menjadi anggota Komisi HAM wilayah Jacksonville, Florida, dikecam habis-habisan oleh kelompok anti-Islam, ACT, yang mengatakan orang Islam tidak boleh menduduki jabatan publik.
FBI juga telah diminta untuk menyelidiki pelecehan yang dilakukan oleh anggota ACT terhadap komunitas muslim Florida.
Sementara itu di Miami, pesan anti-Islam bahkan disebarkan lewat badan bus-bus di kota itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut laporan Pew Forum on Religion, ada sekitar 2,5 juta muslim yang tinggal di Amerika Serikat.
Hal-hal yang terkait dengan kepercayaan Islam, cenderung menimbulkan rasa takut dan kurangnya pengertian dari kelompok agama lain. Demikian menurut profesor tamu bidang kajian keagamaan di Universitas North Florida, Julie Ingersoll.
“Di AS, sebelum (peristiwa) 11 September, orang Amerika hampir tidak tahu apa-apa tentang Islam. Tapi belakangan ini, orang semakin ingin tahu tentang Islam dan terdapat banyak mispersepsi di sana,” kata Ingersoll.
Seperti halnya agama lain, kata Ingersoll, Islam memiliki serangkaian prinsip dasar. Dan ada tekanan serius terhadap Islam. Menurutnya, tekanan itu dikompori oleh sebagian pemimpin politik. [di/1con/an/cair/hidayatullah.com]