Hidayatullah.com—Sebagaimana diberitakan Channel 2 Israel, hari Jumat, Dagan minta perpanjangan waktu satu tahun lagi sebagai kepala badan intelijen di Mossad, namun permintaan itu ditolak.
Dagan menghadapi kritik internasional setelah ada bukti terlibat pembunuhan komandan kelompok pejuang Hamas, Mahmud al-Mabhouh di Dubai Januari lalu, dan diyakini dilakukan oleh agen Mossad dengan menggunakan paspor palsu asing.
Dagan adalah mantan jenderal di IDF. Menjabat sebagai Direktur Mossad pada tahun 2002 di masa Perdana Menteri Ariel Sharon. Masa jabatannya diperpanjang dua kali oleh mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert . Hingga tahun 2009, di masa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, ia tetap memutuskan memakai Dagan selama satu tahun lagi.
Sebuah sumber yang dekat dengan Dagan kepada Reuters awal tahun ini melaporkan bahwa bos Mossad itu tidak akan mundur sebelum masa jabatannya selesai karena pengunduran diri itu sama dengan tidak bertanggung jawab.
Kepala Polisi Dubai menyerukan pengunduran diri Dagan, dan seorang pejabat Mossad diusir dari Inggris, sementara di Irlandia dan Australia seorang diplomat Israel diusir atas perkara pembunuhan itu.
Sebelum ini, Dubai telah menemukan bukti bahwa agen-agen Israel di bawah Mossad telah menggunakan paspor palsu Eropa untuk masuk ke Dubai dan membunuh Al Mabhouh di kamar hotelnya.
Awal bulan ini, agen Mossad yang secara ilegal menggunakan paspor warga negara Jerman itu ditangkap di Polandia. [jpost/af/hidayatullah.com]