Hidayatullah.com–Seorang perwira Zionis Israel yang menjadi saksi baru kasus teror terhadap mantan Perdana Menteri Libanon, Rafiq Hariri, mengajukan permohonan suaka politik kepada Libanon.
Televisi Al-Alam melaporkan, perwira Israel yang saat ini berada di Republik Ceko memohon suaka politik dengan mendatangi Kedutaan Besar Libanon di negara ini.
Koran Al-Deyar menulis, perwira itu saat ini berada di Republik Ceko dan mendatangi Kedutaan Libanon di negara ini untuk mengajukan permohonan suaka politik. Permohonan itu kemudian diserahkan ke Departemen Luar Negeri Libanon.
Menurut laporan tersebut, perwira itu akan bertolak langsung ke Libanon bila mendapat suaka politik dari Beirut. Sang perwira juga mengaku mempunyai data terkait aksi teror terhadap Rafiq Hariri pada tahun 2005 dan siap menyampaikannya di depan para wartawan.
Belum lama ini, Sekjen Hizbullah, Sayid Hasan Nasrullah dalam pidatonya mengungkap data kuat terkait keterlibatan rezim Zionis Israel dalam kasus teror Rafiq Hariri. Menyusul ungkapan itu, Perdana Menteri, Saad Hariri menilai pidato Sayid Hasan Nasrullah itu sangat penting dan vital. Ditekankannya pula bahwa pengadilan internasional harus meneliti masalah yang diungkap oleh Sayid Nasrullah.
Koran as-Safir terbitan Libanon hari ini (12/8) mengutip pernyataan Saad Hariri menulis, “Dengan kekuatan penuh saya menyambut proses penyelidikan baru tentang teror Hariri sampai proses penyelidikan tersebut berakhir.” Dikatakannya pula, “Pidato Sayid Nasrullah merefleksikan pendapat mayoritas warga Libanon dan mengandung informasi serta dokumen yang tidak dapat disepelekan.”
Mantan Perdana Menteri Libanon, Rafiq Hariri, tewas akibat ledakan bom di Beirut pada tahun 2005. [alm/irb/hidayatullah.com]