Hidayatullah.com–Iran dan Pakistan menandatangani strategi perencanaan untuk meningkatkan volum perdagangan bilateral mereka hingga 4 milyar dolar di tahun 2016 seperti yang di ungkapkan setelah pertemuan para Menteri untuk kerjasama perdagangan di Islamabad.
Pada kesimpulan dari pertemuan ke enam Komisi Kerjasama Perdagangan Pak-Iran di Islamabad pada hari Kamis, Menteri Perdagangan Iran, Megdi Ghanzafari dan rekannya dari Pakistan Makhdoom Ami Fahim menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Otoritas Pengembangan Perdagangan Pakistan dan Organisasi Promosi Perdagangan Iran, seperti yang dilaporkan koresponden Press TV.
Dalam perjanjian, kedua negara bertujuan untuk meningkatkan level perdagangan bilateral dari yang sekarang hanya 1 juta dolar menjadi 4 juta dolar di tahun 2016.
Kedua belah pihak setuju akan kebutuhan untuk merumuskan peta perdagangan selama lima tahun untuk meningkatkan perdagangan bilateral, dan membentuk Kelompok Kerjasama Perdagangan yang terdiri dari sektor umum dan swasta perwakilan dari masing-masing negara.
Menurut perwakilan dari Negara Iran saat pertemuan, Tehran akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan pertama dari Kelompok Kerjasama Perdagangan dalam waktu empat bulan.
Volum perdagangan antara dua Negara melonjak dari 141 juta dolar di tahun 2000 menjadi 1 milyar dolar pada tahun lalu. Para pakar mengatakan dari keseimbangan perdagangan serta hambatan-hambatan tarif dan non-tarif, Iran lebih curam. Tetapi usaha yang sedang dilakukan dengan memberikan lebih banyak dukungan dan peran serta sektor swasta untuk meningkatkan perdagangan.
Sementara itu, Ghanzafari merancang perdagangan dengan berbagai rencana untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung seperti fasilitas bank, asuransi, komunikasi, budaya dan menghapus hambatan non tarif aebagai bagian dari usaha untuk memfasilitasi kerjasam perdagangan bilateral.
Selama negosiasi, pihak Pakistan, untuk kepentingan mereka, meminta perusahaan minyak dan gas Iran untuk berinvestasi dalam sektor energi Pakistan hal ini bertujuan untuk membantu mengatasi krisis energi di Negara tersebut. [press tv/cam/hidayatullah.com]