Hidayatullah.com–Israel dan Amerika Serikat bekerjasama membuat worm komputer Stuxnet guna menyabot program nuklir Iran, yang diduga menjadi penyebab matinya mesin sentrifuse Iran pada bulan Nopember silan. Demikian lansir New York Times Sabtu (15/1).
Kepada NYT para pakar dan petugas mengatakan, Stuxnet dibuat oleh AS dan Israel dengan bantuan–diketahui atau tidak–Inggris dan Jerman.
“Untuk mencoba worm itu, anda harus tahu mesinnya,” kata seorang pakar AS kepada NYT. “Alasan mengapa worm itu efektif adalah karena orang-orang Israel mencobanya.”
Percobaan dilakukan di komplek fasilitas nuklir Israel di Gurun Negev yang dijaga ketat, Dimona, yang merupakan satu-satunya tempat pembuatan senjata nuklir di Timur Tengah.
Sebelumnya beredar kabar bahwa worm Stuxnet yang telah menyerang komputer-komputer Iran. Dan negara Syiah itu menuding Israel dan AS terlibat dalam pembunuhan dua ilmuwan nuklirnya pada bulan Nopember dan Januari silam.
Menurut sumber-sumber NYT, Stuxnet merupakan senjata cyber tercanggih yang pernah digunakan untuk melumpuhkan program nuklir Iran. Worm itu menyebabkan mesin berputar liar tak terkendali dan seperlimanya mati.
Belum lama ini pensiunan pimpinan Mossad, Meir Dagan, mengatakan bahwa program nuklir Iran mundur ke belakang dan Teheran tidak bisa membuat bom atom setidaknya sampai 2015. Tidak ada satupun pejabat AS yang menyangkal pernyataan Dagan, termasuk Hillary Clinton. Dan keduanya tidak menyebut-nyebut Stuxnet atau senjata cyber lain untuk melawan nuklir Iran.
Iran senantiasa meneriakkan kemunafikan para aktor internasional yang selalu mengusik program nuklirnya. Israel sendiri setidaknya memiliki 100-200 hulu ledak nuklir dan kerap mengancam Iran dengannya.
Israel berulangkali menolak seruan dunia untuk menandatangani Perjanjanjian Nonproliferasi Nuklir dan bersikeras tidak mau membuka pintu fasilitas nuklirnya untuk ditinjau badan pengawas nuklir IAEA.[di/nyt/wb/hidayatullah.com]