Hidayatullah.com–Gejolak politik di Tunisia rupanya mulai menular ke Negara-negara Timur Tengah. Selasa (25/1), bentrokan meletus antara polisi Mesir dengan demonstran di beberapa provinsi di Mesir. Puluhan ribu demonstran tersebut menyebutnya “hari kemarahan”. Mereka memprotes pemerintah atas tindakan penindasan dan korupsi, serta menuntut adanya perubahan.
Demonstrasi terbesar terjadi di ibukota Kairo dengan jumlah puluhan ribu orang. Selain itu juga terjadi di beberapa tempat seperti di Abdul Mun’im Riad, di depan Mahkamah Agung, di daerah Tanta, Mahala, Alexandria, Dimyat, Mansura, Suez, Minya dan Assiut.
Ribuan demonstran tersebut berkumpul di Tahrir Square, seraya meneriakkan slogan-slogan yang mengecam tindakan korupsi dan tirani pemerintah.
Demonstrasi juga terjadi di Roxy, Heliopolis, dekat kediaman Presiden Husni Mubarak, yang dilakukan oleh sekelompok aktivis dipimpin oleh Dr. Mamduh Hamzah.
Selain itu, demonstran juga terjadi di Ramses Street yang dipimpin oleh sejumlah aktivis lainnya seperti Muhammad Baltagi dari Al Ikhwan al Muslimun (Ikhwan).
Para demonstran tersebut menyerukan agar Presiden Husni Mubarak turun dari jabatannya. Mereka meneriakkan slogan-slogan yang menentang Mubarak, terinspirasi dari peristiwa penggulingan Presiden Tunisia Ben Ali. * ajz