Hidayatullah.com–Hari ini, Rabu (26/1) ribuan demonstran di Mesir berniat tetap melanjutkan aksi mereka menduduki Tahrir Square di jantung kota Kairo, sampai pemerintahan Husni Mubarak jatuh. Akan tetapi petugas keamanan menyatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan para demonstran tersebut berkumpul kembali.
Pagi tadi, polisi menggunakan gas air mata, meriam air untuk membubarkan aksi unjuk rasa di pusat kota Kairo tersebut.
Patroli polisi tetap berjaga-jaga di seputar Tahrir Square. Sedangkan petugas kebersihan juga mulai membersihakan jalan dari bebatuan dan puing-puing lainnya.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Mesir, dalam sebuah pernyataannya menuduh Al Ikhwan al Muslimun telah membayar ribuan simpatisannya untuk berdemonstrasi.
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) ikut mereaksi aksi demonstrasi tersebut. Gedung Putih mengatakan bahwa Mesir harus peka terhadap aspirasi rakyat. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton juga menghimbau semua pihak di Mesir agar menahan diri.
Sementara itu, di pasar keuangan, biaya asuransi atas pinjaman Mesir meningkat tajam. Hal ini menimbulkan kekhawatiran stabilitas politik dalam negeri Mesir semakin memburuk. * ajzr