Hidayatullah.com–Pemerintah Inggris mengatakan, telah menyetujui permintaan Mesir untuk membekukan asset sejumlah pejabat dalam pemerintah yang belum lama ini digulingkan.
Berbicara dalam sidang parlemen Inggris, Menlu William Hague mengatakan, permintaan pemerintah ad interim Mesir itu telah disetujui, demikian dikutip Radio Australia, Selasa (15/2).
Wilillam juga mengatakan mendorong pemerintah Mesir agar mengikut-sertakan tokoh-tokoh dan pandangan oposisi dalam pemerintah baru, serta menambahkan mereka hendaknya diikutsertakan dalam kabinet baru yang rencananya akan diumumkan minggu depan.
“Kami telah merundingkan masalah ini dengan Uni Eropa dan sekutu internasional Inggris serta kami memutuskan untuk bekerjasama dengan pemerintah Mesir,” demikian kata Hague saat berbicara di depan majelis rendah Inggris seperti dilaporkan IRNA.
Deputi Menteri Luar Negeri Inggris, Alistair Burt dalam wawancaranya dengan Chanel 4 Radio BBC mengatakan, London sedang menunggu keputusan pemerintah Mesir soal menghadapi aset dan rekening bank Hosni Mubarak dan keluarganya.
Alistair menambahkan, dibutuhkan permintaan resmi dari pemerintah Mesir untuk melakukan tindakan terhadap rekening bank Mubarak dan kami hingga kini belum menerima permintaan resmi dari Kairo.
“Oleh karena itu kami saat ini belum berani memprediksikan masa depan rekening ini, “ ungkap Alistair. Namun Alistair mengakui bahwa salah satu protes utama rakyat Mesir dan Tunisia adalah maraknya korupsi para penguasa mereka.
Ia menandaskan, penguasa Mesir dan Tunisia sepertinya secara sistematis telah memindahkan harta kekayaannya dan publik umum saat ini memiliki data lebih akurat di banding dengan rakyat di masa lalu.
Sebelumnya, Lord Malloch Brown, mantan deputi Menlu Inggris menuntut tindakan segera pemerintah Inggris terkait aset dan rekening bank Hosni Mubarak dan keluarganya.
Hari Senin lalu, Hafiz Abu Sa’dah, Direktur Lembaga HAM Mesir telah merilis 40 nama mantan petinggi Mesir (termasuk mantan Perdana Menteri Ahmad Nadhif) yang diduga terlibat kasus korupsi, mencuri harta negara atau melanggar HAM.
Dikabarkan, kekayaan Mubarak dan keluarganya di Inggris mencapai 1,5 miliar Pound Sterling. *