Hidayatulla.com—Pemerintahan Suriah pimpinan Perdana Menteri Mohammad Naji Otri akhirnya bubar. Presiden Bashar al-Assad menerima pengunduran diri kabinet tersebut.
Mohammad Naji Otri mengajukan pengunduran diri pada Selasa kepada Presiden Suriah Bashar Al Assad, yang menunjuk Otri sebagai pejabat sementara perdana menteri, kata media setempat.
“Presiden Assad hari ini menerima undur diri pemerintahan Muhammad Naji Otri dan menunjuknya sebagai pengurus jabatan itu sambil menunggu kabinet baru,” kata laporan kantor berita resmi SANA.
Otri tetap menjabat perdana menteri interim sampai pemerintahan baru terbentuk dalam beberapa hari mendatang. Kabinet baru menurut siaran televisi pemerintah harus menerapkan reformasi radikal.
Pemerintahan baru, yang diperkirakan dibentuk pada hari selanjutnya, akan menghadapi pelaksanaan rangkaian reformasi. Reformasi diperkirakan mengakhiri undang-undang darurat, yang diberlakukan sejak partai Baath berkuasa dan memberikan kebebasan bagi media serta partai poltik.
Suriah diguncang aksi unjuk rasa setelah janji pemerintah mencabut keadaan darurat yang diberlakukan sejak Partai Baath berkuasa tahun 1963, menimbulkan protes yang kian rusuh terhadap kekuasaan Bashar.
Sebelumnya, ribuan pendukung Presiden Suriah Bashar al Assad juga membanjiri Damaskus dalam unjuk rasa mendukung pemimpin mereka yang sedang menghadapi tekanan domestik.*