Hidayatullah.com–Seorang anggota parlemen Kuwait menyerukan boikot produk-produk Prancis sebagai balasan atas pemberlakuan larangan cadar di negara pusat mode dunia itu.
“Kita perlu memberi pelajaran presiden Prancis dan pemerintahannya,” kata Muhammad Al-Hayaf.
“Kita akan mendisiplinkan Presiden Nicolas Sarkozy yang tidak pernah menghormati Muslim atau hubungan dan pertemanan dengan negara-negara Muslim,” kata Al-Hayaf kepada wartawan di ibukota Kuwait (15/4).
Aksi boikot akan dimulai bulan depan dan disosialisasikan seluas mungkin lewat seminar, internet dan jejaring sosial. Para pedagang diberikan waktu dua pekan untuk mengosongkan toko mereka dari produk-produk Prancis.
Menurut Al-Hayaf, aksi boikot produk Prancis iitu tidak bisa disepelekan.
“Sangat jelas bahwa Prancis sama sekali tidak toleran dan tidak membiarkan orang untuk menjalankan ajaran agama mereka, padahal mereka gembar-gembor bicara tentang kebebasan. Kelihatan sekali ada islamofobia di sana,” tegasnya.
Semua pemimpin Muslim harus menjalankan tanggungjawab mereka dan mendukung wanita Muslim di Prancis, tambahnya.
Sementara itu kelompok salafi di Bahrain Al-Asala mengecam larangan cadar di Prancis. Mereka juga menertawakan negara itu karena memiliki dan bangga dengan semboyan “liberte, egalite, fraternite” , tetapi sibuk mengurusi cara berpakaian wanita Muslim di tempat umum.*