Hidayatullah.com–Presiden Amerika Serikat Barack Obama kembali membujuk kubu Partai Republik yang menguasai parlemen untuk menyetujui usulannya tentang penutupan lubang pajak bagi para jutawan, industri minyak dan juga bagi pesawat jet eksekutif, guna menyelamatkan negaranya dari kebangkrutan.
Hal itu disampaikan dalam pidato mingguannya lewat radio dan internet hari Sabtu (02/7).
Obama mengakui bahwa pemberian insentif pajak kepada para jutawan memang menyenangkan, tapi kebijakan itu tidak bisa diteruskan.
“Kita harus memangkas defisit, tapi kita bisa melakukannya sambil berinvestasi di bidang pendidikan, riset dan teknologi yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Obama mencoba meyakinkan.
Ironisnya untuk alasan memangkas defisit anggaran, bidang pendidikan justru sudah terkena dampak lebih dulu. Di wilayah wilayah Providence, Rhode Island saja hampir 2.000 guru mendapat surat pemberitahuan bahwa sewaktu-waktu mereka akan dipecat pada Februari lalu. Baca berita sebelumnya Ribuan Guru AS Bakal Dipecat, Sekolah Ditutup.
Sebagaimana dilansir Deutsche Welle (30/6) Amerika Serikat harus menaikkan batas hutang maksimalnya, jika tidak, kata Dana Moneter Internasional (IMF), perekonomian AS dan juga dunia akan merasakan akibatnya.
“Kalau pemerintah AS untuk pertama kalinya dalam sejarah tidak bisa membayar hutangnya, kalau akhirnya AS bangkrut, maka konsekuensinya bagi perekonomian AS akan parah sekali,” ujar Obama dalam apel sebelumnya.
“Saya pikir, mayoritas rakyat Amerika setuju dengan solusi ini,” kata Obama.
Meskipun mendesak, tapi tuntutan itu tidak serta merta mendapat dukungan dari kubu Partai Republik yang menguasai parlemen. Mereka ingin agar pemerintahan Obama lebih berhemat. Apalagi menutup lubang pajak bagi golongan kaya berarti juga kenaikan pajak.
Kubu Republik mendesak Obama menghemat anggaran tanpa menaikkan pajak, sementara Demokrat ingin menyeimbangkan anggaran mereka.
Defisit anggaran sebesar 4 trilyun dolar selama 12 tahun menjadi tujuan Obama. Caranya dengan menghemat pembelanjaan negara, anggaran militer dan biaya asuransi kesehatan, serta penutupan peluang bebas pajak.
Tarik ulur masalah anggaran tidak terlepas dari pemilihan umum mendatang, di mana jika penghematan anggaran bisa diloloskan Obama, ia akan mendapat tambahan suara dari rakyat. Sementara kubu Republik yang menjadi mayoritas di parlemen memanfaatkan dominasinya untuk mengusung tema penghematan. *