Hidayatullah.com—Sebuah pengadilan di Inggris menghukum seorang pria berambut merah dengan menempatkannya dalam tahanan khusus penderita gangguan jiwa, karena berencana membunuh anggota keluarga Kerajaan Inggris. Terdakwa ingin menjadikan Pangeran Harry yang memiliki warna rambut seperti jahe (kemerahan) sebagai raja Inggris selanjutnya.
Dalam persidangan vonis hari Selasa (22/12/2015) hakim John Bevan menggambarkan terdakwa, Mark Colborne, sebagai seorang pria yang “miring otaknya” alias tidak waras.
Dalam buku hariannya, Colborne, membeberkan rencana untuk “menempatkan peluru di kepala Charles,” sebagai balas dendam atas diskriminasi yang dialami orang-orang berambut merah.
Hakim menyebut Colborne telah diliputi kemarahan sehingga ingin membom dan menjagal orang-orang yang tidak disukainya.
Colborne kabarnya juga melakukan riset cara membuat alat peledak dan racun mematikan seperti sianida, membeli bahan-bahan kimia, sarung tangan, penutup wajah, serta alat suntik, yang disimpannya di sebuah rumah keluarga di Southampton.
Selain itu, Colborne juga mengaku sebagai pengagum teroris dan ekstrimis Kristen asal Norwegia pelaku pembunuhan massal, Anders Breivik. Colborne mengatakan berniat melakukan serangan “demi orang-orang Arya” (ras kulit putih yang dianggap paling tinggi dan memiliki keistimewaan dibanding ras lainnya yang ada di muka bumi).
Colborne dijuluki “ginger extrimist” (ekstrimis jahe) oleh media Inggris, merujuk pada warna rambut kemerah-merahan.
Pria berusia 37 tahun itu ditangkap pada Juni 2014, setelah saudara tirinya menemukan bahan-bahan kimia dan tulisan perihal rencana pembunuhan atas keluarga kerajaan.
“Saya akan mengorbankan hidup saya demi satu tembakan itu. Membunuh Charles dan William, dan menjadikan Harry sebagai raja. Bunuh para tiran,” tulis Colborne seperti dilansir AFP.
“Saya ingin mereka melihat perubahan saya dari minoritas rambut merah malang terzalimi yang senantiasa ditindas, berubah sepenuhnya menjadi teroris militer,” imbuhnya.
Dalam persidangan Colborne membantah isi buku hariannya, dengan mengatakan itu hanyalah “celoteh kemarahan” yang dia tulis saat meresa depresi karena pengaruh narkoba.
Pada bulan September lalu, pengadilan menetapkan Colborne bersalah mempersiapkan aksi terorisme. Ketika kasusnya diproses para ahli mengatakan Colborne waras tidak gila, tetapi mengalami gangguan kepribadian parah yang membutuhkan perawatan.
Hari Selasa kemarin, pengadilan menjatuhkan hukuman “tahanan tanpa batas waktu.” Colborne diperkirakan akan menjalani masa kurungan sekaligus perawatan di sebuah tempat di Hamsphire, selatan England. Di sana dia akan dirawat sebagai pasien psikosis.
Pemegang tahta saat ini, Ratu Elizabeth II, dikabarkan akan mengalihkan mahkotanya kepada Pangeran Charles. Pangeran Harry, yang berambut kemerahan, berada di urutan kelima pewaris tahta Kerajaan Inggris, di belakang ayahnya, abangnya Pangeran William dan dua anak William yang masih kecil-kecil.*