Hidayatullah.com–Menteri pertahanan Prancis mengatakan, NATO akan menghentikan serangan udara atas Libya jika pemerintah negara itu dan kelompok pemberontak mulai melakukan perundingan.
“Kami telah meminta mereka untuk bicara satu sama lain,” kata Gerard Longuet, Ahad (10/7)).
Penggunaan kekuatan militer negara-negara sekutu Barat telah gagal menyelesaikan masalah konflik di Libya. Dan itu menjustifikasi diperlukannya pembicaraan untuk mengatasi jalan buntu saat ini. Demikian kata Longuet.
Sepertinya Prancis baru terbuka matanya, kekuatan militer dan bantuan persenjataan serta logistik untuk pemberontak selama tiga bulan sejak memelopori seranga NATO, tidak membuahkan hasil apapun. Muammar Qadhafi tetap masih duduk di kursi presiden, dan sebagian pihak malah mengecam kebijakannya, termasuk Rusia.
Menanggapi pernyataan sekutunya, Amerika Serikat tidak lain kecuali mendukung apa yang dikatakan Longuet.
“Rakyat Libya yang akan memutuskan bagaimana transisi ini dilakukan, tapi kami tetap pada pendirian bahwa Qadhafi tidak bisa mempertahankan jabatannya,” kata Departemen Pertahanan AS lewat sebuah pernyataan.*