Hidayatullah.com–Menteri Pertahanan Pakistan Chaudhry Ahmed Mukhtar mengatakan, negaranya akan menarik pasukan dari perbatasan Afghanistan sebagai tanggapan atas pengurangan bantuan militer Amerika.
Ahmed Mukhtar mengatakan Pakistan “tidak sanggup” mempertahankan pasukan di kawasan terpencil tanpa anggaran cukup.
Amerika mengatakan akan mengurangi bantuan US$800 juta karena mengalami “kesulitan” dalam hubungan dengan Pakistan.
Pakistan mengatakan, pengurangan bantuan itu tidak akan mempengaruhi operasi terhadap al-Qaidah dan kelompok pejuang lain.
Pengurangan itu sekitar sepertiga dari jumlah bantuan militer tahunan Amerika untuk Islamabad.
Sebagian besar dana ditujukan untuk membantu pengerahan pasukan Pakistan di sepanjang perbatasan Afghanistan. Kawasan ini biasanya tempat persembunyian kelompok pejuang.”Bila semua hal menjadi sulit, kami akan menarik pasukan,” kata Mukhtar kepada televisi Express 24/7 dalam wawancara yang disiarkan Selasa (12/07) malam.
“Bila Amerika tidak memberikan bantuan, saya rasa langkah selanjutnya oleh pemerintah atau angkatan bersenjata adalah bergerak dari kawasan perbatasan. Kami tidak sanggup menanggung pengerahan pasukan di pegunungan selama waktu lama.”
Kemarahan rakyat
Wartawan BBC Ilyas Khan di Islamabad mengatakan, pernyataan Menteri Pertahanan itu akan memperkeruh sengketa antara Amerika Serikat dan Pakistan.
Pakistan saat ini melakukan dua operasi besar di Mohmand dan Kurram, dan baru-baru ini menyatakan tetap akan melanjutkan operasi di kawasan itu.
Ilyas Khan mengatakan bila tentara ditarik, sulit untuk menjaga keamanan di perbatasan dan hal itu akan mempersulit rencana Amerika menarik pasukan dari Afghanistan.
Pakistan merupakan sekutu dekat AS, namun hubungan kedua negara memburuk sejak tewasnya Usamah bin Ladin bulan Mei lalu di rumah persembunyiannya di Pakistan.
Islamabad marah karena tidak diberitahu soal rencana penyerangan Amerika sebelumnya.
Namun Washington mempertanyakan, mengapa bin Ladin bisa tinggal lama di Pakistan tanpa sepengetahuan pemerintah.
Rakyat Pakistan juga marah karena Amerika menggunakan pesawat tanpa awak untuk menyerang sasaran yang dicurigai tempat persembunyian pejuang.
Pakistan baru-baru ini mengusir lebih dari 100 pelatih militer Amerika dan mengancam akan menutup kantor CIA di sana.*