Hidayatullah.com–Tentara Amerika Serikat membunuh seorang wartawan yang bekerja untuk BBC saat dilakukan serangan bulan Juli lalu, demikian sumber pasukan NATO di Afghanistan mengatakan, Kamis (08/9).
Pasukan gabungan NATO di Afghanistan, ISAF, menyebut pembunuhan Omed Khpalwak itu “salah tembak.”
Menurut ISAF, berdasarkan penyelidikan yang dilakukan pihaknya, tentara mereka membunuh Khpalwak karena ia dikira seorang “militan” yang menyusup ke gedung Radio Televisi Afghanistan di Tarin Khot pada 29 Juli.
Saat tentara Afghanistan melawan kelompok pejuang Afghanistan, yang juga menyerbu gedung pemerintah di sebelahnya, pasukan Amerika Serikat melakukan “operasi pembersihan” di gedung RTA itu.
Saat memeriksa gedung tersebut, seorang tentara melihat seorang pria dewasa, yang kemudian diketahui sebagai Khpalwak, di bangunan yang bersebelahan dengan ruangan tempat para pejuang Afghanistan meletakkan bom bunuh diri dan meledakkannya.
Kemudian suara tembakan terdengar dari luar, yang dikira berasal dari lokasi Khpalwak berada. Seorang tentara melancarkan satu tembakan, tapi itu tidak melumpuhkannya.
Lalu terdengan suara tentara AS lain yang mengatakan bahwa laki-laki tersebut membalas tembakan mereka.
Tak lama kemudian seorang prajurit diperintahkan untuk mendekati dinding yang runtuh, di mana pria itu bisa terlihat.
“Saat prajurit itu mendekat, ia melihat seorang pria dewasa muda berjenggot, dengan sesuatu tergantung di pergelangan tangannya, dan berusaha merogoh sesuatu dari badannya dengan tangannya yang lain,” tulis laporan ISAF.
Prajurit AS itu merasa terancam, ia lalu menembak Khpalwak dengan senjata M-14-nya, membunuh wartawan tersebut.
Pasukan Afghanistan kemudian mengambil mayatnya, yang kemudian diidentifikasi sebagai Khpalwak. Dia tidak bersenjata dan tidak pula ada senjata yang ditemukan di sekitarnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Sepertinya semua suara tembakan yang dikira berasal dari tempat pria itu [Khpalwak], ternyata merupakan suara tembakan tentara Amerika Serikat (sendiri),” kata kesimpulan laporan ISAF.
Khpalwak, yang juga bekerja untuk kantor berita Afghanistan Pajhwok itu, menjadi salah satu korban yang tewas dalam serangan ISAF tersebut.
Menurut Committe to Protect Journalist, organisasi yang berbasis di New York, setidaknya 19 wartawan — kebanyakan wartawan asing — telah terbunuh sejak Amerika Serikat dan sekutunya menyerbu Afghanistan. Khpalwak adalah wartawan pertama yang dibunuh pada tahun 2011 ini.*