Hidayatullah.com–Kelompok ekstrim Islam di Indonesia telah menyerang Kristen dan tidak ditindak secara hukum. Pernyataan ini disampaikan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Uskup Martinus Dogma Situmorang, Selasa (04/10/2011), saat berkunjung ke Vatikan.
“Muslim fanatik melakukan tindak kekerasan, menolak kebebasan dasar beragama, serta menghentikan pembangunan tempat-tempat ibadah dan praktek ajaran Kristen,” kata Martinus Dogma Situmorang kepada surat kabar harian resmi Vatikan, L’Osservatore Romano.
“Sayangnya, insiden-insiden ini ditoleransi atau pihak berwenang menutup mata tanpa mengambil tindakan hukum apapun, karena mereka melihatnya kurang serius meskipun hal itu dilakukan dengan kekerasan,” kata Situmorang, sebagaimana dilansir Agence France-Presse (AFP) Rabu (05/10/2011).
Situmorang mengatakan, kalaupun orang-orang ekstrimis dan radikal itu dibawa ke pengadilan, “hukumannya tidak sebanding dengan tindakan mereka.”
Dia bilang, fanatisme sedang bangkit, tapi pihak keamanan sepertinya semakin melemah.
Namun sepertinya Situmorang memberikan penjelasan yang sedikit berbeda kepada BBC indonesia.
Dalam laporannya, BBC Indonesia (05/10/2011) menulis sebagai berikut.
“Kekerasan yang dilakukan kelompok-kelompok kecil ini semakin sering kedengaran dan tidak diambil tindakan yang cukup jelas dan tegas terhadap mereka,” kata uskup Martinus kepada BBC Indonesia.
Uskup Martinus juga memberikan wawancara kepada harian Vatikan, l’Osservatore Romano Rabu (05/10/2011) mengangkat serangan yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia.
“Hukum ditegakkan dan semua orang mendapat perlindungan dan hak yang sama, dan mereka yang bersalah ditindak berdasarkan hukum dan tidak berdasarkan sentimen di luar keadilan dan penegakan hukum,” kata Martinus.
Uskup Martinus mengatakan kekerasan yang terjadi bukan tren umum namun dilakukan oleh apa yang ia sebut “kelompok-kelompok yang tidak toleran.”
“Bangsa kita yang terkenal sebagai bangsa yang sangat pluralis, mayoritas Muslim terbesar di dunia tercela dengan kekerasan itu,” lanjut Situmorang.*
Keterangan foto: Uskup Martinus Dogma Situmorang (kiri).[UCANews]