Hidayatullah.com–Di Amerika Serikat, jumlah orang yang tinggal di kawasan-kawasan sangat miskin telah bertambah dengan sepertiga selama dasawarsa terakhir. Demikian temuan baru The Brookings Institution, sebagaimana dikutip Radio Australia.
Dikatakan, kemiskinan merupakan masalah yang semakin gawat di kawasan Midwest, dimana jumlah orang yang tinggal di komunitas-komunitas sangat miskin hampir menjadi dua-kali lipat.
Di Detroit, hampir 1 dari 4 orang tinggal di daerah-daerah miskin yang ditetapkan sebagai daerah dimana paling sedikit 40-persen penduduk hidup dibawah garis kemiskinan.
Lebih jauh ke selatan, komunitas-komunitas di Texas dan Louisiana mencatat kenaikan terbesar dalam jumlah kemiskinan yang serius.
Brookings Institution memperkirakan, antara tahun 2000 dan 2010, kawasan-kawasan sangat miskin di Amerika Serikat telah semakin besar dengan lebih dari 2-juta orang.
Resesi
September lalu, Biro Sensus mengatakan angka kemiskinan AS sedikit di atas 15 persen, atau jumlah warga miskin menjadi lebih dari 46 juta orang secara nasional.
Resesi telah menaikkan persentase orang yang hidup dalam kemiskinan di Amerika Serikat pada tahun 2010 ke tingkat tertinggi dalam tujuh belas tahun.
Menurut Biro Sensus seperti dikutip Voice of America, angka kemiskinan sedikit di atas 15 persen, meningkat 0,7 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah total itu naik menjadi lebih dari 46 juta orang secara nasional.
Data menunjukkan angka kemiskinan untuk orang Amerika keturunan Afrika meningkat lebih cepat dibanding penduduk lain, yaitu lebih dari 27 persen.
Pemerintah Amerika menganggap keluarga beranggota empat orang tergolong miskin jika pendapatan tahunan mereka di bawah 22.314 dolar AS.
Laporan ini menunjukkan dampak resesi yang lebih luas, sementara pendapatan rumah tangga rata-rata turun lebih dari 2 persen antara 2009 dan 2010 (menjadi 49.445 dolar AS).*