Hidayatullah.com–Beberapa media lokal Yaman melansir nama-nama pelajar Darul Hadits (Dar Al Hadits) Dammaj korban serangan pemberontak Syi’ah Al Houti (Al Khutsiyin) yang meninggal, yang jumlahnya mencapai 25 orang dan dua di antaranya adalah warga Indonesia.
Koran As Sa’ah (28/11/2011), salah satu situs berita lokal Yaman melansir nama-nama korban yang meninggal karena serangan pada hari Sabtu lalu di awal bulan Muharram oleh pemberontak Syi’ah tersebut.
Di antara 25 korban meninggal, 2 warga negara Indonesia tercatat juga dalam daftar itu. Salah satu korban bernama Muhammad Shalih (30) yang meninggal pada hari Sabtu satu Muharram karena ledakan mortir.
Nama kedua dari korban warga negara Indonesia adalah Jumairi Abdullah (24) yang juga meninggal pada hari Sabtu, disebabkan terkena pecahan mortir di bagian kepala dan dada.
Selain dari Indonesia, korban pemberontakan Syi’ah yang meninggal juga berasal dari beberapa negara lain, seperti Malaysia satu orang yang bernama Hafifuddin Yusuf (21), serta negarta lainnya seperti Aljazair, Perancis, Libya, Amerika serta Yaman sendiri.
Bertahan
Sementara itu, pemerintah Indonesia melaporkan, masih ada 2.300 warga negara Indonesia (WNI) yang masih bertahan di Yaman setelah ratusan orang sudah dievakuasi ke Indonesia akibat memburuknya keamanan di negara itu.
“Jumlah WNI kita berkisar 2.300 orang lagi, dan sejauh ini mereka belum ingin dievakuasi,” kata Duta Besar RI untuk Yaman, Nurul Aulia, dikutip Antara, Rabu malam.
Menurut Dubes Aulia, WNI yang umumnya bermukim dan Hadramaut, Yaman Timur, itu merasa aman dan enggan dievakuasi karena ingin melanjutkan kuliah di sana.
Sebelumnya, KBRI Sanaa telah melakukan empat kali evakuasi mencakup ratusan orang ke Indonesia antara April dan Juni lalu.*