Hidayatullah.com–Menteri Intelijen Iran Heidar Moslehi mengatakan hari Ahad bahwa peluncuran kedutaan virtual Amerika Serikat untuk Iran merupakan perangkap merekrut mata-mata, lapor Press TV dikutip oleh Xinhua (12/12/2011).
“Mereka yang mungkin tertipu oleh website kedutaan virtual ini harus diperingatkan bahwa (inisiatif) ini merupakan bentuk umpan guna menjebak mereka menjadi mata-mata,” kata Moslehi.
Moslehi mengatakan, website itu berfungsi sama seperti Kedutaan AS di Iran dulu, seraya menambahkan bahwa sebuah kedutaan hanya bisa didirikan dengan persetujuan dari kedua negara terkait.
Pembukaan sebuah kedutaan memiliki beberapa tahap, dan apa yang dibuat Amerika Serikat sebagai kedutaan virtual adalah tidak valid, kata Moslehi.
Pada bulan Oktober lalu, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan bahwa Amerika Serikat berencana meluncurkan kedutaan virtual untuk Iran pada akhir tahun ini. Di mana kedutaan virtual itu akan memberikan akses secara online untuk mendapatkan visa AS dan informasi pendidikan.
Hari Selasa pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS membuka kedutaan virtual itu, sebuah alat berbasis web yang digambarkan Clinton sebagai “platform bagi kami untuk saling berkomunikasi satu sama lain –secara terbuka tanpa rasa takut– mengenai Amerika Serikat, tentang kebijakan-kebijakan kami, budaya kami dan orang Amerika.”
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparasat mengatakan hari Rabu bahwa peluncuran keduataan virtual itu menunjukkan pengakuan AS atas kesalahan pengambilan keputusan tiga puluh tahun lalu, yang mengakhiri hubungan diplomatik dengan Iran.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Media lokal Iran melaporkan, pada hari Rabu (07/12/2011) pemerintah Teheran segera memblokir website kedutaan virtual itu, setelah dinyatakan resmi beroperasi pada hari Selasa.
Gedung putih mengecam pemblokiran tersebut.
Amerika Serikat memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada tahun 1980, setelah sekelompok mahasiswa Iran mengepung Kedutaan AS dan menangkap sekitar 60 diplomat AS pada tahun 1979, di mana 52 orang di antaranya ditawan selama 444 hari.*