Hidayatullah.com–Abdul Muiz Ibrahim, kepala komisi pemilu Mesir, hari Ahad (18/12/2011) mengumumkan hasil dua hari pemilihan umum majelis rendah parlemen tahap kedua. Kemenangan kembal diraih partai-partai Islam.
Menurut sebuah sumber partai yang didapat Reuters, Partai Kebebasan dan Keadilan bentukan Al Ikhwan mendulang 40 persen suara.
Hasil perhitungan tidak resmi mengatakan PKK menguasai perolehan suara di sebagian besar dari sembilan wilayah pemilihan. Tempat kedua diraih oleh Partai An Nur bentukan Salafy.
Dilansir oleh Al Mishry Al Yaum, jumlah pemilih yang memberikan suaranya mencapai 12 juta orang pada hari Rabu dan Kamis lalu. Jumlah total warga yang berhak memilih di 9 dari 27 gubernuran pada tahap kedua ini mencapai 19 juta orang.
Walaupun banyak pemilih yang datang ke tempat-tempat pemungutan suara, namun Ibrahim mengatakan hampir satu juta surat suara dibatalkan atau dianggap tidak sah di Giza, Bani Suwaif, Manufiya, Sharqiya, Ismailia, Suez, Beheira, Sohag dan Aswan.
Menurut Ibrahim penyelenggaraan pemilu tahap kedua tersebut lebih baik dibanding ahap pertama. “Hal-hal negatifnya menurun,” katanya, menjelaskan jumlah pelanggaran lebih sedikit ketimbang tahap pertama.
Terjadi penyerangan oleh polisi militer terhadap para hakim di Sharqiya. Namun, insiden tersebut sudah dilaporkan kepada Jenderal Hamdy Badin, kepala polisi militer, kata Ibrahim.
Dalam sebuah pernyataannya, PKK mengungkapkan kekhawatiran atas jumlah perolehan suara partainya yang kemungkinan akan diciutkan. Sebab perhitungan suara yang dilakukan oleh PKK berbeda dengan hasil perhitungan resmi. Tidak dijelaskan bagaimana kemungkinan jumlah suara itu dhilangkan.
Sementara itu para pemantau pemilu mendata adanya pelanggaran yang dilakukan oleh partai peserta pemilu, antara lain melakukan kampaye ilegal di luar tempat-tempat pemungutan suara.*