Hidayatullah.com—Universitas Raja Saud (KSU) meluncurkan program bantuan bagi ribuan yatim-piatu di Yaman, yang kondisi sosial dan keuangannya memburuk sejak negara itu dilanda demonstrasi rakyat menentang pemerintahan Presiden Ali Abdullah Saleh.
“Pihak universitas telah mengumumkan rencana melatih pemuda yatim dalam beternak lebah dan produksi madu,” kata Hamid Ziad, ketua Yayasan Pembangunan Yatim Yaman yang sedang berkunjung ke Arab Saudi bersama rombongannya, kutip Arab News (17/02/2012).
Menurut Ziad, delegasinya bertemu dengan pihak fakultas yang melaksanakan penelitian tentang lebah di KSU, guna membahas program pengembangan keterampilan bagi lebih dari 14.000 anak yatim Yaman di bawah usia 16 tahun.
Masih menurut Ziad, Kerajaan Saudi dan lembaga-lembaganya telah memberikan berbagai bantuan politis dan finansial kepada Yaman, sejak awal terjadinya ketegangan di negaranya. Banyak organisasi bantuan dan amal Saudi serta negara Arab lainnya datang menolong anak yatim di Yaman yang berjumlah lebih dari 400.000.
Mendiang Pangeran Mahkota Sultan pernah membiayai pernikahan 3.200 anak yatim di Yaman, di mana ketika itu disebut sebagai pernikahan massal terbesar tahun 2010 di kawasan Arab.
“Acara itu unik dan belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Ziad, yang bersama organisasi amalnya menjadi salah satu penyelenggara acara nikah massal itu.
Sementara itu, Ahmad Al Kazim dari lembaga penelitian lebah KSU, mengatakan bahwa pihaknya akan mengajarkan keterampilan beternak lebah.
Al Kazim mengatakan, sebelumnya mereka telah melatih keluarga-keluarga dhuafa di Arab Saudi dari distrik Qelwah, Provinsi Baha. Menurut Al Kazim, kondisi iklim di Yaman kondusif untuk mengembangkan usaha peternakan lebah.
Ia sangat menyambut baik keinginan organisasi amal Yaman untuk bekerjasama dengan institusinya, seraya menekankan bahwa beternak lebah merupakan upaya potensial untuk mengangkat individu dan keluarga miskin dari kesulitan ekonomi.
Di samping madu, lebah menghasilkan berbagai macam produk yang bisa diolah lebih lanjut, seperti lilin, polen, racun lebah dan lem lebah, papar Al Kazim.
Dalam kunjungannya ke Saudi, rombongan dari Yaman itu diajak berkeliling mengunjungi berbagai peralatan dan fasilitas yang dimiliki lembaga penelitian lebah KSU. Kesepakatan kerjasama di antara kedua lembaga ditandatangani sebelum delegasi Yaman meninggalkan Saudi. Kesepakatan itu antara lain menegaskan peran lembaga penelitian lebah KSU dalam program tersebut, yaitu memberikan pelatihan, rehabilitasi dan mengawasi anak-anak yatim pseserta pelatihan di Saudi dan Yaman.*