Hidayatullah.com–Kunjungan Mufti Mesir Syeikh Ali Jum’ah ke Al Quds memperoleh respon dari pihak Al Azhar. Al Majma’ Al Buhuts Al Islamiyah lambaga riset tertinggi Al Azhar akan menggelar rapat darurat untuk merespon kunjungan tersebut.
Sedangkan Syeikh Al Azhar Dr. Ahmad At Thayyib juga menyampaikan bahwa Al Azhar tidak diminta pertimbangan oleh mufti mengenai keputusan yang diambilnya, demikian lansir Bawwabah Al Ahram (18/4/2012).
Namun secara personal, beberapa anggota Al Majma Al Buhuts Al Islamiyah Al Azhar menyampaikan pandangan mereka masing-masing mengenai keputusan Syeikh Ali Jum’ah.
Dr. Muhammad Mukhtar Al Mahdi anggota Al Majma’ menyampaikan bahwa tujuan penjajah adalah menyampaikan pesan kepada dunia bahwa pihaknya menghargai kebebasan beragama. Sehingga ketika umat Islam dan Nasrani mengunjungi tempat suci mereka di Al Quds maka dunia akan mengatakan,’Apa yang dimaui orang Islam dan Nasrani selain mengunjungi tempat-tempat suci mereka sedangkan hal itu telah kami persilahkan. Kenapa mereka meminta Al Quds sedangkan ia adalah ibukota penjajah’.
As Syeikh Mahmud Asyur yang juga anggota Al Majma’ menyampaikan bahwa tidak ada larangan agama mengenai kunjungan ke Al Aqsha namun ada larangan politik. Namun jika kunjungannya tanpa permohonan visa ke pihak penjajah maka hal itu tidaklah masalah, demikian lansir Al Yaum As Sabi’ (18/4/2012).
Anggota Al Majma lainnya, Dr. Muhammad Al Jundi menyampaikan bahwa kunjungan Mufti ke Al Aqsha merupakan bagian dari tugas untuk menunaikan kewajibannya, yang menunjukkan bahwa umat Isalm berhak atas Al Aqsha dan hal itu merupakan bentuk pembelaan terhadap Al Aqsha. Kunjungan tokoh Arab ke Al Aqsha merupakan ungkapan bahwa umat Islam lebih berhak atasnya.