Hidayatullah.com—Keluarga Husni Mubarak dalam pemilihan presiden pada masa revolusi ini memiliki pilihan yang sama dengan masyarakat Kristen Mesir, yaitu Ahmad Syafiq.
Kepada wartawan Ahram yang mengunjungi desa kelahiran mantan presiden Husni Mubarak, Kafr Al-Masilha di daerah Delta Nil, sepupunya mengatakan bahwa keluarga besar mereka mendukung Ahmad Shafiq dalam pemilihan umum pekan ini.
Jamil, sepupu Mubarak dari garis ayah yang berusia separuh baya dan bekerja sebagai penjahit pakaian itu berkata, “Amr Mousa adalah kandidat yang disegani,” namun mantan perdana menteri Ahmad Shafiq adalah sebuah pilihan yang lebih baik karena latar belakang militernya.
“(Capres) Islamis hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri,” kata Jamil kepada wartawan Ahram, Kamis (24/5/2012), memberikan alasan mengapa mereka tidak memilih calon presiden berlatar belakang Islam.
Lebih lanjut Jamil membela sepupunya, yang kini sedang dirawat di rumah sakit bintang lima di Kairo sambil menunggu keputusan pengadilan bulan Juni dalam kasus pembunuha para demonstran.
Menurutnya, Mubarak telah berbuat banyak untuk negaranya, oleh karena itu rakyat Mesir seharusnya memaafkan dia.
Pernyataan Jamil itu bertentangan dengan sepupu Mubarak yang lain.
Pada bulan Maret lalu, Muhammad Husni Mubarak, yang disebut-sebut oleh media setempat sebagai mantan jenderal, menyatakan bahwa ia akan maju mencalonkan diri sebagai presiden Mesir. Dia mengaku menentang rezim sepupunya dan mendukung kelompok pro-demokrasi yang berunjuk rasa di Lapangan Tahrir, Kairo.
Namun, pada akhirnya ia tidak memasukkan formulir pendaftaran calon presiden.*