Hidayatullah.com—Remaja atheis yang menurunkan sebuah spanduk doa di sekolahnya mendapatkan penghargaan dari American Humanist Association (AHA).
Dilansir oleh Christian Post Selasa (29/5/2012), Jessica Ahlquist akan dianugerahi penghargaan Pionir Humanis pada konferensi tahunan ke-71 AHA 7-10 Juni 2012 di New Orleans, Amerika Serikat. Penghargaan akan diserahkan pada saat jamuan makan siang.
Ahlquist memprotes spanduk berisi tulisan doa yang diawali dengan menyebut “Bapa kami di Surga” dan di akhiri dengan “Amin,” yang terpajang di sekolahnya.
“Saat saya melihatnya, saya tahu seharusnya (spanduk) itu tidak boleh berada di sana,” kata Ahlquist kepada Associated Press yang mewawancarainya, seperti diktuip Christian Post.
“Dan setiap kali saya melihatnya, hal itu mengingatkan saya bahwa sekolah melakukan hal yang tidak benar dan bahwa sekolah tidak selalu mendukung saya dan pandangan saya,” imbuhnya.
Spanduk doa yang dipermasalahkan Ahlquist merupakan pemberian siswa angkatan pertama Sekolah Menengah Cranston bernama David Bradley. Pihak sekolah memajangnya sejak tahun 1963, tahun kelulusan angkatan pertama Cranston.
Dengan alasan sekolahnya melanggar aturan pemisahan antara urusan agama dengan urusan negara, remaja 16 tahun itu mengajukan gugatan melawan sekolahnya ke pengadilan. Hasilnya, Pengadilan Distrik Rhode Island memenangkan gugatannya. Cranston diperintahkan untuk melucuti spanduk doa yang sudah bertengger di lingkungan sekolah selama lebih dari 50 tahun itu, karena dianggap melanggar Establishment Clause.
Walaupun menang di ranah hukum, Ahlquist mendapat kecaman dari orang-orang disekitarnya. Lewat situs jejaring sosial Ahlquist menerima ancaman dari teman-teman sekolahnya. Seorang politisi lokal menyebutnya sebagai “setan kecil.” Toko-toko floris enggan mengirimkan pesanan bunga yang ditujukan kepadanya, karena menganggap hal itu akan memberikan dampak buruk kepada bisnis mereka.
Namun, tentu saja kaum atheis datang menyokong gadis remaja putri itu.
Hemant Mehta, pimpinan Foundation Beyond Belief yang juga seorang guru matematika, menggalang dana untuk beasiswa Ahlquist. Kelompok atheis berhasil mendulang dana hampir USD50.000.
Ahlquist pun semakin gencar mengkampanyekan paham atheisnya, di Facebook dan di Twitter. Dia rajin mengkritik para pemeluk agama dan penganut paham penciptaan.
Gadis kelahiran tahun 1995 yang tinggal di Rhode Isand ini memiliki situs pribadi jessicaahlquist.com.
Selain untuk Ahlquist, penghargaan AHA juga diberikan kepada Damon Fowler, yang memprotes pembacaan doa pada acara wisuda di sekolah menengah Bastrop, Texas.*
Keterangan foto: Jessica Ahlquist.