Hidayatullah.com—Polisi Jerman hari Kamis dini hari (14/6/2012) menyerbu puluhan bangunan di seluruh penjuru negeri untuk menggeledah dan memburu warga Muslim yang dianggap berencana melakukan perlawanan kepada negara.
Rumah-rumah yang menjadi sasaran adalah rumah warga Muslim dari kelompok Salafy. Sekitar 1.000 personel polisi diterjunkan dalam penyerbuan tersebut, kata seorang jurubicara kementerian, lansir Al Arabiya.
Menteri dalam negeri regional untuk wilayah Rhine-Westphalia, Ralf Jaeger, menyebut operasi tersebut sebagai “langkah tegas aparat keamanan dalam memerangi kelompok ekstrimis yang berbahaya.”
“Operasi hari ini menunjukkan bahwa kami melakukan tekanan kepada Salafy,” kata Jaeger.
Aksi polisi Jerman itu dibarengi dengan pengumuman Menteri Dalam Negeri Hans-Pieter Friedrich, yang mengatakan bahwa negara telah melarang satu jaringan yang bernama “Millatu Ibrahim.”
“Kelompok ini (Millatu Ibrahim) bertentangan dengan peraturan konstitusi kita,” kata Friedrich kepada para wartawan.
Pada awal bulan Mei lalu, pihak berwenang Jerman melakukan penyelidikan atas 44 Muslim warga komunitas Salafy dan 37 orang lain setelah terjadi bentrokan dengan polisi di kota Solingen.
Negara Jerman ketakutan dengan aksi kelompok Salafy yang memiliki program membagi-bagikan 25 juta kitab al-Qur`an di Jerman, Austria dan Swiss.
Dilansir oleh Reuters, Kelompok Salafy Jerman menjadi sorotan setelah Ibrahim Abou Nagie, seorang Muslim keturunan Palestina membagi-bagikan 300.000 kitab al-Qur`an pada Oktober 2011 di 35 kota di Jerman atas biaya dari warga Turki yang tinggal di negara itu.
Pemerintah memperkirakan terdapat 2.500 anggota komunitas Salafy di Jerman.*
Keterangan foto: Polisi Jerman berada di depan rumah dai Salafy Ibrahim Abou Nagie, Kamis 14 Juni 2012, di Cologne sebelah barat Jerman.[AFP]